Pengertian UML – UML atau Unified Modelling Language merupakan bagian dari pembuatan software yang sangat penting, ini digunakan untuk membantu proses visualisasi dari berbagai jenis program yang akan dibuat oleh seorang developer.
Pembuatan program biasanya dilakukan dengan beberapa tahap atau proses yang sangat panjang dan rumit. Untuk menghindari kesalahan dan mempercepat proses pembuatan, harus dibuat semacam visualisasi atau diagram khusus.
Developer akan menggunakan diagram khusus tersebut untuk mengidentifikasi komponen apa saja yang akan dimasukkan di dalamnya, selain itu juga akan mengetahui apa saja langkah-langkah awal yang harus dilakukan.
Dalam dunia programmer ataupun developing, UML sering disebut juga sebagai blue print atau cetak biru. Jadi benar-benar digunakan sebagai bahan rujukan awal sebelum nantinya dikembangkan sesuai dengan keinginan dari user.
Pengertian UML
Apa itu UML (Unified Modeling Language)? Arti UML adalah sebuah bahasa untuk menentukan, visualisasi, konstruksi, dan mendokumentasikan artifact (bagian dari informasi yang digunakan atau dihasilkan dalam suatu proses pembuatan perangkat lunak. Artifact dapat berupa model, deskripsi atau perangkat lunak) dari sistem perangkat lunak, seperti pada pemodelan bisnis dan system non perangkat lunak lainnya.
UML adalah bahasa standar untuk penulisan blueprint software yang digunakan untuk visualisasi, spesifikasi, pembentukan dan pendokumentasian alat-alat dari sistem perangkat lunak. Proses visualisasi ini sangat penting untuk dilakukan agar pembuatan aplikasi bisa lebih terstruktur.
Selama ini pembuatan aplikasi tidak bisa berjalan dengan lancar apabila visualisasinya tidak dibuatkan. Jadi ketika akan membuat suatu program developer akan bingung harus melakukan apa. Makanya UML akan membuat mereka menjadi lebih mudah ketika membuat program. Apalagi sudah ada pembagian dan penjabaran seluruh struktur yang harus ada di dalam program tersebut.
Apa Itu UML Menurut Pakar Para Ahli?
Untuk mengetahui pendapat para ahli mengenai pengertian UML, berikut pemaparannya.
- Menurut Rosa Dan Shalahuddin (2015:133), “UML (Unified Modelling Language) adalah salah satu standar bahasa yang banyak digunakan didunia industri untuk mendefinisikan requirement, membuat analisis dan desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemrograman berorientasikan objek.
- Menurut Herlawati (2011:10), UML adalah kumpulan diagram yang terdiri dari sembilan diagram atau delapan diagram.
- Menurut Nugroho (2009:4), UML merupakan metode kolaborasi antara metode-metode booch, OMT (Object Modeling Technique), serta OOSE (Object Oriented Software Engineering) yang digunakan untuk menganalisa perancangan sistem.
- Menurut Booch (2005:7), Pengertian UML diagram adalah bahasa standar yang digunakan dalam perancangan sebuah sistem.
Catatan: Kepanjangan UML adalah Unified Modeling Language
Setelah mengetahui Apa itu UML, mari kita lihat tujuan, jenis dan contoh dari Diagram UML.
Sejarah Singkat UML
Sebelum hadirnya UML pembuatan dari aplikasi hanya dilakukan secara manual, hal ini menyebabkan pengembangan suatu aplikasi sederhana sekalipun berjalan cukup lama karena sulit untuk menyelaraskan seluruh keinginan.
Untungnya, pada tahun 1997 UML diciptakan oleh Object Management Group. Penciptaan ini menjadi standar di seluruh dunia dan digunakan sebagai dasar ketika akan melakukan proses pembuatan aplikasi.
Seiring dengan berjalannya waktu, aplikasi ini terus dikembangkan sehingga visualisasi dari pembuatan aplikasi menjadi lebih baik. Jadi orang lain yang tidak masuk dalam tim sekalipun begitu membaca UML akan paham bagaimana alur pembuatannya.
Baca juga: Pengertian Sistem Operasi Terdistribusi
Tujuan dan Fungsi Penggunaan UML
UML dibuat ketika melakukan pemrograman bukan tanpa alasan, karena ada tujuan yang cukup jelas sehingga aplikasi yang dikembangkan bisa segera selesai.
1. Memberikan Gambaran Visual
Tujuan pertama pembuatan dari UML adalah memberikan gambaran visual yang lebih jelas, saat membuat suatu aplikasi gambaran visual ini sangat penting untuk memudahkan seluruh tim memahami kira-kira aplikasi apa yang dibuat.
Gambaran visual ini bisa dalam bentuk semacam storyboard yang memperlihatkan desain awal di bagian depan, desain visual ini akan memudahkan mereka kira-kira seperti apa langkah-langkah yang harus dilakukan.
Selain itu, visual juga akan menunjukkan bagian dalam dari aplikasi. Ini penting untuk diperhatikan karena akan memudahkan seseorang untuk menyambungkan komponen satu dengan yang lain tanpa melakukan kesalahan.
2. Blueprint dan Rujukan
Rujukan sangat penting ketika akan menggunakan aplikasi, jadi harus ada suatu blueprint atau cetak biru terlebih dahulu yang digunakan sebagai dasar semua orang ketika akan membuat program tertentu.
Dengan menggunakan blueprint ini, maka seseorang bisa dengan mudah membuat aplikasi sesuai dengan alur yang sudah ditentukan. Selain itu, konsepnya akan sama satu dengan yang lain. Ini bisa meminimalkan kekeliruan.
Karena ada persamaan persepsi dengan menggunakan blueprint, kemungkinan untuk terjadi kesalahan sangat kecil. Bahkan, bisa membuat pengguna ataupun developer bisa bekerja secara terpisah tetapi hasilnya sama.
3. Memudahkan Pembagian Tugas
Ketika dibuatkan suatu diagram UML, setiap bagian dari developer akan dibuatkan secara rinci. Setiap bagian sangat penting untuk dibuat karena akan memudahkan proses pembuatan sesuai dengan kemampuan dari developer.
Jadi akan ada beberapa tim yang berbeda untuk membuat bagian dari program atau aplikasi, pembuatan itu didasarkan dari diagram yang sudah dibuat sebelumnya sehingga antara satu bagian dengan yang lain masih bisa tersambung.
Diagram ini dibuat untuk meminimalkan terjadinya kesalahan ketika seseorang sedang membuat aplikasi dalam bentuk yang cukup rumit, karena di dalam aplikasi pasti ada banyak komponen yang tidak akan selesai jika dikerjakan secara langsung.
Jadi harus ada pembagian beberapa bagian aplikasi terlebih dahulu, pembagian ini akan menentukan kualitas dan juga kecepatan karena orang-orang yang menanganinya akan dipilih yang sesuai kemampuan.
4. Menjabarkan Interaksi
Suatu aplikasi bisa berjalan dengan baik apabila interaksi yang ada di dalamnya sudah dijabarkan dengan sangat jelas. Tanpa adanya penjabaran ini, akan sulit untuk dibuatkan seperti apa user interface dan juga sistem.
Itulah kenapa diagram perlu dibuat untuk mengetahui seperti apa interaksi antara pengguna dan juga aplikasi, interaksi ini akan ditulis mulai dari interaksi yang umum dan kemungkinan interaksi lainnya.
Adanya interaksi ini akan memudahkan pembuatan aplikasi yang sesuai dengan keinginan, jadi apapun yang dibutuhkan oleh user bisa disediakan secara langsung sejak awal pembuatannya.
5. Mempercepat Pembuatan
Disadari atau tidak, pembuatan aplikasi khususnya yang sangat rumit bukan pekerjaan yang mudah. Ada banyak sekali komponen yang harus dibuat satu dengan yang lain sehingga bisa menghasilkan suatu produk yang sangat unggul.
Penggunaan UML sangat penting untuk memperlihatkan seperti apa langkah kerja yang efektif dan efisien, jadi seseorang bisa dengan mudah mengetahui berbagai aktivitas yang sedang mereka lakukan.
Ini sangat penting untuk diperhatikan karena bisa memudahkan pembuatan mulai dari awal hingga akhir, jadi semua tim yang menanganinya tidak akan mengalami kebingungan ketika akan melakukan proses pembuatan.
Selama ini salah satu hal yang membuat aplikasi jadi sulit untuk ditangani adalah sistemnya yang berantakan, jadi antara developer satu dengan yang lain tidak akan mengetahui alur yang jelas dari aplikasi.
Itulah tujuan dari UML yang sangat beragam, tujuan ini tentu sangat penting untuk dipahami.
Notasi UML
Ketika membuat UML biasanya akan ada notasi-notasi yang digunakan untuk memudahkan proses pengembangan dan pengenalan, notasi tersebut biasanya sudah umum sehingga lebih mudah untuk dipahami oleh semua orang.
Beberapa notasi yang digunakan diantaranya actor, use case, association, generalization, note, class, interface, interaction, realization, dependency, dan package. Setiap notasi yang digunakan disesuaikan dengan diagram yang digunakan.
Baca juga: Pengertian, Manfaat, Teknik, dan Contoh Analisis Tugas IMK
Langkah Penggunaan UML
Berikut adalah langkah atau tahapan yang dapat kalian lakukan dalam membuat sebuah UML, hal ini tentu sangat penting untuk diketahui, apalagi bagi kalian yang baru mengenalnya.
- Membuat daftar bisnis proses dari level paling atas untuk mendefinisikan aktivitas yang mungkin muncul.
- Memetakan use case untuk setiap bisnis proses yang telah disusun.
- Membuat deployment secara umum atau kasar.
- Mendefinisikan requirement lain nonfungsional.
- Mendefinisikan objek-objek level atas, package maupun domain. Selanjutnya membuat sequence diagram atau collaboration diagram pada masing-masing aktivitas.
- Membuat rancangan user interface.
- Membuat class diagram dari model yang telah tersedia.
- Membuat komponen diagram dari hasil class diagram yang telah dibuat.
- Merinci deployment diagram yang telah dibuat.
- Memulai membangun sistem. Dalam hal ini terdapat dua pendekatan, diantaranya pendekatan use case dan pendekatan komponen.
Contoh UML
Beberapa contoh dari UML ini yang paling banyak digunakan oleh para developer, dengan bantuan diagram tersebut maka pembuatan dari aplikasi bisa dimulai dengan lebih cepat dan terstruktur.
Contoh 1: Activity Diagram
Diagram aktivitas ini akan membagi suatu proses dalam aplikasi secara terperinci. Karena dalam aplikasi akan ada banyak sekali proses yang dilakukan oleh user sebelum akhirnya mereka bisa mendapatkan apa yang diinginkan.
Aktivitas ini sangat penting untuk digambarkan untuk memudahkan proses pembuatan aplikasi. Sebagai contoh, seseorang sedang ingin membuka atau mencari suatu informasi. Dengan begitu, mereka akan mengetik pada kolom pencarian yang sudah disediakan.
Dari mulai membuka aplikasi sampai memasukkan kata kunci dan mendapatkan apa yang diinginkan, terjadi suatu proses yang tidak mudah. Pada diagram ini akan di gambarkan langkah-langkah apa saja yang sudah dilakukan.
Penggambaran ini dimulai dari apa yang dilakukan oleh user hingga respon yang diberikan oleh mesin atau aplikasi. Jadi bisa lebih memahami apa manfaat dari aplikasi dan beberapa komponen di dalamnya.
Contoh 2: Use Case Diagram
Pada diagram ini akan digambarkan kira-kira siapa saja orang yang akan menggunakan aplikasi atau suatu program. Biasanya akan dijabarkan orang-orang potensial yang akan melakukan proses ada aplikasi seperti menyimpan atau melakukan pencarian.
Katakanlah sedang membuat aplikasi yang digunakan untuk penjualan produk. Jenis user yang nantinya akan menggunakan adalah pembeli ataupun penjual. Masing-masing user akan melakukan aktivitas yang berbeda-beda.
Jadi akan dibuat secara terperinci kira-kira apa saja yang akan dilakukan oleh pembeli dengan menggunakan aplikasi itu. Selanjutnya adalah apa saja yang akan dilakukan oleh penjual dengan menggunakan aplikasi tersebut.
Dengan melakukan pendataan ini, bisa dibuat lebih rinci seluruh komponen yang mungkin akan dibutuhkan. Jadi tidak akan ada komponen yang ketinggalan dan menyebabkan pengguna menjadi kesulitan.
Contoh 3: Class Diagram
Pada diagram ini akan dibuat secara lebih rinci kira-kira kelas apa saja yang akan dibutuhkan untuk pembuatan aplikasi. Biasanya seorang pemimpin dari pembuatan program akan membuat kelas apa saja yang nantinya akan dikerjakan.
Dia akan membuat beberapa kelompok dari kelas yang nantinya juga akan digabungkan atau dijabarkan secara rinci. Setelah melakukan penjabaran itu proses selanjutnya adalah menghubungkan antara satu kelas dengan yang lain.
Dengan pembagian kelas yang lebih rinci ini, maka pembagian pembuatan aplikasi bisa berjalan dengan baik. Jadi seseorang bisa membuat tugas mereka secara rinci lalu disambungkan dengan tugas lain agar membentuk aplikasi yang lebih utuh.
Contoh 4: Sequence Diagram
Diagram ini akan menunjukkan suatu interaksi yang akan dilakukan di dalam aplikasi atau yang akan dilakukan oleh user. Interaksi ini sangat penting untuk memperlihatkan seperti apa kinerja dari aplikasi secara.
Karena berbentuk sequence, biasanya akan terlihat urutan waktu dari yang paling awal hingga yang paling akhir. Jadi bisa memperlihatkan apapun dengan lebih mudah.
Apabila dalam urutan tersebut ada yang kurang sesuai, bisa diperbaiki agar prosesnya bisa lebih cepat. Intinya dengan diagram ini bisa diketahui berapa lama proses yang akan dilakukan pada aplikasi.
Baca juga: Pengertian Diagram Konteks
Contoh 5: State Machine Diagram
Proses ini dilakukan untuk memperlihatkan adanya suatu perubahan dari objek yang ada di dalam aplikasi. Perubahan ini akan terjadi sesuai dengan permintaan ataupun keinginan dari user yang menggunakan.
Diagram akan menunjukkan apa saja yang berubah serta alur yang akan dilewati. Jadi ketika melakukan pengecekan akan mengetahui kira-kira perubahan apa saja yang terjadi dan apa yang harus dilakukan agar permintaan itu bisa dipenuhi.
Contoh 6: Component Diagram
Pada diagram ini akan terjadi pembagian suatu aplikasi ke dalam beberapa komponen atau block. Setiap komponen akan memiliki fungsi tersendiri dan biasanya akan terhubung ke beberapa komponen yang lain.
Pada setiap block juga akan terdapat informasi yang lebih rinci mulai dari desain interface sehingga komponen lain yang lebih lengkap. Namun, secara umum akan dibuat secara sederhana untuk memudahkan alurnya.
Selanjutnya di setiap block akan dijabarkan kembali sesuai dengan kebutuhan. Jadi, bisa mengetahui lebih lanjut apa saja yang harus dilakukan. Selain itu cara ini juga memudahkan pembagian tugas kepada tim developer.
Dari contoh yang sudah dijelaskan di atas, kamu bisa lebih mudah memahami tentang UML dengan tujuan penggunaannya.
Membicarakan pemrograman saja sudah sangat rumit apalagi harus menjelaskan secara rinci tentang UML. Namun, jika kamu seorang developer ini sangat penting untuk dibuat karena akan mempercepat berbagai pekerjaan yang dilakukan.
Biasanya akan ada beberapa tim yang menggunakan UML tersebut, jadi dasar ataupun langkah-langkah yang akan dikerjakan sama antara tim satu dengan yang lain. Ini akan mempercepat pekerjaan dan meminimalkan kesalahan.
Selain itu, UML juga bisa digunakan untuk mengecek alur dari pekerjaan. Itulah kenapa sebelum pembuatan program, UML harus dibuat secara terperinci dengan jenis, sesuai dengan contoh yang sudah dibahas di atas.
Itulah kenapa disarankan untuk memahami UML terlebih apapun jenis atau contohnya, jadi ketika membuat suatu program tidak akan membuat kesalahan sama sekali karena semua bisa dikerjakan dengan sangat lancar.
Referensi:
- https://www.dicoding.com/blog/apa-itu-uml/
- https://www.pinhome.id/blog/pengertian-uml/
- https://www.codepolitan.com/mengenal-diagram-uml-unified-modeling-language/
- https://itkampus.com/pengertian-uml/