Kriptografi Adalah: Pengertian, Sejarah, Tujuan, Algoritma & Contoh

Pengertian Kriptografi adalah salah satu cabang ilmu yang berhubungan dengan persandian ataupun kerahasiaan. Dalam bahasa Yunani, kriptografi terdiri dari 2 kata yaitu kryptos artinya “tersembunyi, rahasia” dan graphein artinya “menulis”. Sehingga dapat diartikan sebagai tulisan yang bersifat rahasia.

Apabila 2 kata tersebut digabungkan, bisa diartikan sebagai menulis sesuatu yang tersembunyi. Jadi tulisan tersebut tidak akan diketahui oleh orang lain, khususnya mereka yang tidak paham dengan sandi ataupun rahasianya.

Penggunaannya sudah banyak dilakukan sejak puluhan tahun yang lalu sebagai bentuk dari penulisan suatu rahasia. Bahkan, sudah sangat sering digunakan dalam peperangan agar musuh tidak mengetahui strategi.

Apa itu Kriptografi?

Pengertian Kriptografi
Kunci Dan Globe

Apa itu kriptografi? Kriptografi adalah suatu ilmu yang mempelajari bagaimana cara menyampaikan pesan secara tersembunyi kepada tujuan. Karena pesan yang disampaikan tersembunyi, tidak semua orang bisa mengetahuinya dengan mudah tanpa mengetahui kuncinya.

Kunci dari kriptografi ini akan memudahkan kita semua dalam mengungkap apa isi dari naskah yang sedang dipelajari, ini penting untuk diperhatikan karena kunci biasanya berisi petunjuk atau tutorial langsung untuk membuka makna dari pesan yang sedang dikirimkan.

Kriptografi juga dapat berarti penerapan dan studi tentang teknik pengamanan komunikasi maupun data terhadap pihak ketiga/musuh.

Sebelum menggunakan teknologi yang maju seperti sekarang, para ahli hanya menggunakan cara tradisional. Mereka menerjemahkan dengan berbagai cara dari naskah asli atau plain text, dari sini akan muncul berbagai kemungkinan untuk membuka makna yang ada di dalamnya.

Seiring dengan berjalannya waktu, kriptografi bisa diartikan sebagai teknologi untuk menyimpan informasi dengan ketat. Dengan cara ini, berbagai pesan yang dikirim secara digital akan diacak sehingga hanya pengirim dan penerima saja yang bisa membacanya.

Pengertian Kriptografi Menurut Para Ahli

Terdapat beberapa pengertian kriptografi menurut ahli. Nah berikut ini adalah definisi menurut para ahli.

  • Pengertian kriptografi menurut Talbot dan Welsh (2006). Kriptografi adalah sebuah teknik rahasia dalam penulisan, dengan menggunakan karakter khusus, dan menggunakan huruf dan karakter di luar bentuk aslinya ataupun dengan metode-metode yang lain yang hanya bisa dipahami pihak-pihak yang memproses kunci. Jadi secara umum bisa diartikan sebagai seni menulis atam memecahkan cipher.
  • Pengertian kriptografi menurut Oppliger (2005), bisa diartikan sebagai sebuah proses untuk melindungi data dalam arti yang luas.
  • Pengertian kriptografi menurut Menezes, Oorschot dan Vanstone (1996), yaitu sebuah studi teknik matematika yang berkaitan dengan aspek keamanan informasi seperti kerahasiaan, otentikasi entitas serta otentikasi keaslian data dan integritas data. Tidak hanya penyediaan keamanan informasi saja, tetapi juga sebuah himpunan teknik-teknik.
  • Kriptografi adalah ilmu yang mempelajari atau berfokus pada berbagai teknik matematika yang berhubungan dengan keamanan informasi (otentikasi dan kerahasiaan).

Setelah mengetahui pengertian apa itu kriptografi, mari kita bahas sejarah, tujuan, klasifikasi, algoritma, dan contoh kriptografi.

Istilah-Istilah dalam Kriptografi

Menurut Abidin, dkk (2016), beberapa istilah dalam kriptografi yang sering digunakan adalah sebagai berikut.

  • Plaintext [p] = pesan awal atau informasi sebelum dienkripsi.
  • Enkripsi [E[p]] = proses kriptografi dari p menjadi c.
  • Ciphertext [c] = pesan yang telah dienkripsi, tidak bisa dibaca karena karakter tidak memiliki makna.
  • Key [k] = proses dekripsi kunci yang diperoleh penerima.
  • Deskripsi [D[c]] = mengubah c ke p.
Baca juga: 11 Jenis-jenis Serangan Kriptografi (Terlengkap)

Sejarah Singkat Kriptografi

Sejarah Kriptografi
Sejarah Kriptografi

Penggunaan kriptografi atau sandi dalam sejarah umat manusia yang tertua diketahui terjadi pada tahun 400 SM. Bangsa Yunani adalah yang pertama kali menggunakannya dalam menyampaikan pesan secara rahasia khususnya untuk hubungan kerajaan atau perang.

Dalam peradaban Yunani, mereka menggunakan teknologi bernama scytale. Ini merupakan kombinasi dari 18 huruf. Seseorang membutuhkan kunci khusus untuk bisa membukanya dan mendapatkan informasi yang akurat.

Seiring dengan majunya peradaban, sandi juga digunakan oleh Julius Caesar untuk urusan keamanan negara dan perang. Selain itu pada perang dunia yang terjadi, juga dipakai untuk penyampaian pesan agar tidak diketahui lawan.

Pada dunia modern seperti sekarang, dasar dari kriptografi juga digunakan untuk sistem keamanan. Bahkan bisa lebih canggih karena sudah ada program tertentu yang digunakan untuk membuat dan membuka kunci secara otomatis.

Aspek dan Tujuan Kriptografi

Aspek dan Tujuan Kriptografi
Aspek dan Tujuan Kriptografi

Ada beberapa tujuan kenapa terus digunakan sejak zaman dahulu dan modern seperti sekarang. Tujuan ini sangat penting karena akan menentukan keberhasilan dari metode yang digunakan.

1. Kerahasiaan

Salah satu tujuan utama mengapa seseorang membuat pesan dengan berbagai enkripsi adalah kerahasiaan. Pesan dibuat dengan sedemikian rupa agar tidak mudah dibaca oleh pihak ketiga yang dianggap tidak perlu atau menjadi pihak yang memang harus dihindari.

Ketika membuat pesan yang memuat rahasia, akan ada kode atau kunci yang digunakan sebagai petunjuknya. Misal dengan menyimbolkan angka dengan huruf atau sejenisnya. Selain itu, juga bisa menggunakan aneka simbol abstrak lain yang sesuai dengan kebutuhan.

Intinya, kerahasiaan akan menjadi pokok utama yang harus diperhatikan dengan baik. Bahkan, ini juga bisa digunakan untuk membuat lapisan enkripsi yang lebih dari satu. Jadi, seseorang harus beberapa kali membuka kunci agar mengetahui pesan atau isi asli yang disamarkan.

2. Autentikasi

Saat ini autentikasi mulai banyak digunakan di berbagai akun media sosial atau akun perbankan. Ini dipakai untuk melakukan pengenalan terhadap orang yang memiliki atau diberikan akses untuk membuka dan melakukan modifikasi pada akun yang sedang digunakan.

Proses enkripsi dengan cara ini biasanya dilakukan dengan kombinasi username dan kata kunci. Selain itu juga bisa menggunakan nomor telepon, OTP, atau lainnya. Intinya autentikasi akan ditujukan untuk meyakinkan sistem jika orang yang mengakses benar-benar asli.

Adanya autentikasi yang dilakukan, akan sulit bagi pihak ketiga untuk masuk ke dalamnya. Apalagi autentikasi akan dilakukan dua arah. Kemungkinan besar akan menyulitkan orang lain untuk bisa masuk ke dalam akun dan membaca seluruh isi di dalamnya.

3. Integritas Data

Integritas dari data yang nantinya akan diterima juga merupakan bagian terpenting dari kriptografi ini sendiri. Karena kita tidak akan tahu kira-kira data yang dikirim orang lain itu benar-benar dari dia atau ada orang lain yang menyamar dan mengirim data palsu.

Biasanya akan ada platform tertentu yang digunakan untuk pengiriman data. Hanya dua orang atau lebih yang mengetahuinya. Apabila data akhirnya dimasukkan ke sana, kemungkinan besar akan mudah untuk diketahui integritasnya.

Ini akan menghindari adanya kecurigaan yang tidak penting. Jadi, antara orang satu dengan yang lain akan saling percaya. Jadi, proses pengiriman dan penerimaan data bisa berjalan dengan baik.

4. Pertukaran Kunci

Disadari atau tidak, sebenarnya dalam proses enkripsi atau penerapan kriptografi ini ada metode pertukaran kunci. Seseorang akan mengirimkan data lalu orang lain yang menerima akan membukanya sesuai kunci yang diberikan.

Apabila terjadi komunikasi dua arah, kemungkinan besar akan saling menukar kunci secara berkala. Pesan yang terenkripsi hanya bisa digunakan untuk mereka yang saling terhubung dan mendapatkan kunci saja.

Sementara itu, orang lain yang tidak ada kaitannya sama sekali akan sulit untuk membukanya. Biasanya proses ini hanya bisa dilakukan kalau dua orang terhubung dalam platform yang sama. Misal pada pesan singkat atau chat yang hanya dua orang ini saja yang mengetahui isinya.

5. Non Repudiasi

Saat melakukan sesuatu pada suatu objek di internet, biasanya akan ada jejak siapa saja yang sudah masuk ke sana, mengganti sesuatu, atau malah melakukan penghapusan. Bukti ini akan tersimpan dan bisa dicek ulang untuk melakukan pembuktian.

Dalam kriptografi, hal ini sangat penting dan umumnya bersifat rahasia. Perekaman dilakukan dengan tujuan untuk menghindari adanya prasangka. Jadi, kalau di kemudian hari ada masalah yang terjadi bisa segera diatasi tanpa menyebabkan konflik yang besar.

Beberapa aplikasi sudah mendukung ini sehingga bisa melakukan tracking aktivitas yang sudah dilakukan oleh seseorang. Misal pada aplikasi Docs di Google Drive. Siapa pun yang melakukan penyuntingan file akan tercatat termasuk dengan perubahannya.

Itulah beberapa tujuan dari kriptografi yang perlu dipahami. Terdapat lima tujuan yang memiliki penjelasan masing-masing.

Baca juga: Pengertian, Cara Kerja, Jenis, Fungsi dan Manfaat Hash

Klasifikasi Kriptografi

Klasifikasi Kriptografi

Secara umum, kriptografi akan dibagi menjadi tiga. Pembagian ini dilakukan dengan melihat proses yang dilakukan sehingga data bisa terlindungi.

1. Berdasar Kesamaan Kunci

Untuk melakukan enkripsi dan dekripsi akan menggunakan kunci. Setelah kunci digunakan, seluruh isi yang ada di dalam pesan bisa terbaca dengan lebih jelas. Jenis ini terbagi lagi menjadi dua:

1.1 Simetris

Jika menggunakan kunci simetris, untuk membuka suatu kode atau pesan bisa menggunakan kunci yang sama. Artinya, kunci enkripsi dan dekripsi akan sama saja sehingga tidak perlu membuat lagi untuk meningkatkan keamanan.

1.2 Asimetris

Sedikit berbeda dengan versi simetris, jika menggunakan versi ini akan ada dua kunci yang berbeda. Saat melakukan enkripsi akan menggunakan kunci public. Sementara itu untuk membuka akan menggunakan kunci private atau khusus.

2. Berdasar Waktu untuk Implementasi

Sesuai dengan waktu penggunaannya, terdapat dua jenis kriptografi yakni versi klasik dan versi modern yang lebih canggih. Keduanya masih bisa digunakan saat ini meski fungsinya akan berbeda-beda.

2.1 Klasik

Versi klasik ini adalah dasar dari berbagai ilmu kriptografi yang ada saat ini. Umumnya jika memakai versi ini pesan hanya dikirim dengan mengadak huru, penggunaan angka, atau aturan lain yang membuatnya sulit untuk ditembus.

Terdapat dua jenis kriptografi klasik, yaitu kriptografi substitusi dan kriptografi transposisi.

Transposition Cipher

Dalam sandi transposisi, unit teks biasa disusun ulang dalam urutan yang berbeda dan biasanya cukup rumit, tetapi unit itu sendiri tidak berubah.

Beberapa contoh kriptografi transposisi adalah Columnar Cipher serta sandi permutasi.

Substitution Cipher

Dalam kriptografi, substitusi cipher adalah metode enkripsi dimana unit teks biasa diganti berupa huruf tunggal (paling umum), pasangan huruf, triplet huruf, dan sebagainya. Penerima memecahkan teks dengan melakukan substitusi terbalik.

Beberapa contoh kriptografi substitusi adalah Caesar Cipher, Affine Cipher, Hill Cipher, serta Vigenere Cipher.

2.2 Modern

Cara kedua ini umumnya menggunakan komputer atau pemrograman tertentu yang lebih rumit. Jika menggunakan cara ini, semua pesan bisa terenkripsi sempurna. Orang yang membuat dan penerima saja yang bisa membaca.

Stream Cipher

Stream cipher adalah sandi kunci simetris di mana digit teks biasa digabungkan dengan arus digit sandi pseudorandom (arus kunci). Dalam stream cipher, setiap digit teks biasa dienkripsi satu per satu dengan digit yang sesuai dari keystream, untuk memberikan digit aliran ciphertext.

Block Cipher

block cipher adalah metode enkripsi yang menerapkan algoritma deterministik bersama dengan kunci simetris untuk mengenkripsi blok teks, daripada mengenkripsi satu bit pada satu waktu seperti pada cipher aliran. Misalnya, cipher blok umum, AES, mengenkripsi blok 128 bit dengan kunci dengan panjang yang telah ditentukan: 128, 192, atau 256 bit.

3. Berdasarkan Kerahasiaan Kunci

Berdasarkan kerahasiaan kunci biasanya dibagi menjadi dua yaitu public key dan secret key. Untuk melakukan enkripsi akan menggunakan public key. Sementara itu untuk melakukan dekripsi akan menggunakan secret key atau kunci khusus.

Berikut sudah dijelaskan kriptografi dapat diklasifikasi menjadi tiga. Klasifikasi kesamaan kunci, waktu untuk implementasi, dan kerahasiaan kunci.

Algoritma Kriptografi

Algoritma Kriptografi
Algoritma Kriptografi, sumber gambar: techbeacon.com

Algoritma yang dimiliki oleh kriptografi terdiri dari tiga hal yang akan saling berkaitan satu dengan yang lain. Apabila hilang salah satu, proses kriptografi tidak akan berjalan sempurna.

1. Enkripsi

Enkripsi adalah proses untuk membuat suatu teks biasa menjadi rahasia atau tidak bisa dibaca oleh semua orang. Teks asli akan diubah sedemikian rupa agar lebih rahasia dan hanya orang tertentu yang bisa membaca setelah mengetahui kuncinya.

2. Dekripsi

Dekripsi ada proses untuk membuka pesan yang sudah dienkripsi atau dibuat menjadi rahasia. Setelah proses membuka ini selesai, semua isi pesan bisa langsung dibuka dan dibaca. Biasanya untuk membuka enkripsi dan menjadi dekripsi dibutuhkan sebuah kunci.

3. Kunci atau Key

Kunci atau key adalah sesuatu yang sangat penting dan krusial dalam dunia kriptografi. Tanpa adanya kunci ini biasanya sulit untuk melakukan proses dekripsi dan enkripsi. Jadi, kunci ini harus disiapkan dahulu.

Ada tiga algoritma kriptografi. Hal ini bisa dipahami dan dipelajari ketika mengenal kriptografi.

Baca juga: Pengertian IDS, Cara Kerja, Jenis, Komponen, dan Contoh IDS

Contoh Kriptografi

Contoh Kriptografi

Ada beberapa contoh kriptografi sederhana yang bisa digunakan untuk menggambarkan kriptografi modern dan juga tradisional:

1. Contoh Kriptografi Klasik

Saat sedang melakukan kegiatan Pramuka dulu, pembina pasti memberikan teka-teki berupa kata-kata yang sulit dibaca. Ternyata kata itu memiliki aturan tersendiri ketika ingin membacanya. Misal dengan mengganti, melompat, mundur, atau lainnya di daftar alfabet.

Selain itu bisa juga dalam bentuk simbol atau gambar khusus untuk merepresentasikan sesuatu. Jadi, tidak harus yang berhubungan dengan huruf dan angka saja.

2. Contoh Kriptografi Modern

Kita saat mengirim pesan dengan menggunakan WhatsApp, pesan yang terkirim akan otomatis mendapatkan enkripsi end to end. Jadi, hanya pengirim dan penerima saja yang bisa membuka dan mengetahui isi dari pesannya.


Memahami kriptografi sangat penting untuk mereka yang memang bekerja dalam sistem keamanan, salah satunya adalah orang-orang yang bekerja di bidang militer khususnya bagian penyampaian pesan kepada tim yang lain.

Selain itu, teknologi kriptografi ini juga banyak digunakan untuk pengiriman pesan secara online seperti penggunaan email. Seluruh pesan yang nantinya terkirim akan mendapatkan enkripsi sehingga sulit untuk dibobol.

Selain itu, penggunaan kriptografi juga bisa dimanfaatkan untuk keamanan dari suatu sistem. Ini bisa membuat suatu sistem sulit untuk diketahui sehingga kemungkinan untuk dibobol menjadi sangat kecil.

Referensi:

  • https://qwords.com/blog/pengertian-kriptografi/
  • https://aliyhafiz.com/kriptografipengertian-tujuan-dan-jenis-algoritmanya/
  • https://pintu.co.id/blog/apa-itu-kriptografi-dan-contohnya

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *