Bottleneck Adalah: Pengertian, Penyebab, Ciri-ciri, Jenis & Contoh

Apa itu Bottleneck – Saat sedang membahas tentang personal computer atau PC, istilah bottleneck kerap muncul. Apakah kamu sudah pernah mendengar tentang istilah tersebut sebelumnya? Kalau belum pernah, sebaiknya baca artikel ini sampai akhir untuk memahami makna dari istilah tersebut.

Bottle adalah istilah dalam bahasa Inggris yang artinya botol jika diterjemahkan ke bahasa Indonesia. Sedangkan neck adalah leher. Jadi, bottleneck kurang lebih bisa diterjemahkan sebagai leher botol. Mungkin masih banyak yang bingung apa arti sesungguhnya.

Leher botol umumnya memiliki ukuran lebih kecil dibandingkan dengan botol itu sendiri. Otomatis, cairan dari dalam botol akan keluar perlahan mengikuti ruang leher botol tersebut. Lalu, apa hubungannya dengan PC? Yuk, simak penjelasan lengkapnya.

Apa itu Bottleneck PC ?

bottleneck adalah
Arti bottleneck, sumber gambar: alrigh.com

Apa yang dimaksud dengan bottleneck? Arti bottleneck adalah proses aliran atau transmisi data yang terhambat atau macet karena penyebab-penyebab tertentu. Definisi lain untuk istilah ini adalah hambatan yang terjadi pada sebuah komponen di dalam komputer atau PC karena terhambat oleh komponen lainnya.

Komponen tersebut tidak bisa bekerja secara maksimal karena ada penghambat. Oleh karena itu, sebagian orang yang berkecimpung di dunia IT juga menyebut istilah bottleneck dengan sumbatan.

Apakah sampai di sini kamu sudah mulai memahami apa yang dimaksud dengan bottleneck itu? Mari lanjutkan ke pembahasan selanjutnya mengenai penyebab-penyebab terjadinya sumbatan ini.

Penyebab Bottleneck dari Segi Aplikasi

penyebab bottleneck

Dari penjelasan mengenai pengertian bottleneck di atas, kamu sudah bisa memahami penyebab terjadinya hal tersebut. Lalu, apa yang menyebabkan bottleneck dari segi aplikasi? Simak penjelasannya di bawah ini.

1. Setting Aplikasi

Game umumnya memiliki pengaturan grafis sendiri. Misalnya kamu mengaturnya sampai ke titik maksimal. Processor mungkin saja mampu bekerja dengan baik untuk memenuhi permintaan tersebut. Tapi tidak dengan VGA. Inilah yang menyebabkan bottleneck dan terjadi lag.

Kalau kamu menurunkan level grafisnya, biasanya efek bottleneck akan hilang dan tidak lagi terjadi hang seperti sebelumnya.

2. Aplikasinya Sendiri

Sebagian aplikasi lain sudah memiliki settingan dari pihak developer. Settingan tersebut dibuat fixed oleh developer supaya aplikasi bisa bekerja maksimal. Namun kemampuan hardware tentu berbeda. Akibatnya terjadilah bottleneck.

Jadi, penyebab bottleneck yang terjadi pada aplikasi disebabkan oleh dua hal. Penyebab yang pertama adalah kesalahan pada pengaturan atau setting aplikasi dan penyebab yang kedua adalah aplikasinya sendiri.

Ciri-Ciri Bottleneck

Bottleneck Adalah
ciri-ciri bottleneck, sumber gambar: kompasiana.com

Bagaimana cara mengetahui apakah PC/laptop kamu mengalami bottleneck atau tidak? Sebenarnya, ada beberapa ciri yang menandakan bahwa komputer atau laptop mengalami bottleneck. Semuanya akan dijelaskan secara lengkap di bawah ini.

1. Usage Salah Satu Komponen Full

Ciri yang paling mudah diketahui adalah usage salah satu komponen yang selalu penuh. Usage komponen komputer yang menggunakan sistem operasi Windows bisa dilihat melalui Task Manager. Untuk membukanya sangat mudah. Kamu bisa mengikuti tutorial di bawah ini:

  • Klik pada start button.
  • Kemudian cari dan temukan folder Windows System.
  • Klik pada Task Manager.

Selain dengan cara di atas, ada tutorial yang lebih singkat dan mudah. Klik kanan pada taskbar yang kosong, kemudian klik pada opsi Task Manager. Jendela Task Manager pun akan segera terbuka.

Penggunaan atau usage dari masing-masing komponen akan langsung terlihat pada tab Processes. Kamu bisa melihat persentase penggunaan CPU, memory atau RAM, serta disk. Perhatikan apakah salah satunya ada yang penuh atau mencapai 100% (berwarna merah)?

Untuk melihat penggunaan resources dengan lebih detail, kamu bisa mengklik tab Performance yang ada di samping tab Processes. Jika ada salah satu komponen yang usagenya full sementara yang lain normal, kemungkinan perangkat tersebut adalah penyebab bottleneck.

2. Game Patah-Patah

Ciri yang kedua adalah game yang patah-patah saat dimainkan. Ciri seperti ini hanya bisa kamu lihat pada game yang membutuhkan performa tinggi untuk menjalankannya. Game-game seperti itu harus dijalankan menggunakan PC atau laptop dengan spesifikasi yang mumpuni.

Grafis game akan menjadi patah-patah ketika laptop/PC mengalami bottleneck sehingga tidak menghasilkan performa maksimal. FPS yang didapatkan menjadi sangat sedikit atau rendah. Akibatnya, game tidak bisa berjalan dengan lancar, patah-patah, dan tidak playable.

3. Terjadi Stuttering

Stuttering pada saat bermain game juga menjadi ciri terjadinya bottleneck pada PC atau laptop. Stuttering sendiri merupakan kondisi ketika FPS yang didapatkan saat bermain game tiba-tiba mengalami drop.

Misalnya kamu sedang bermain game yang stabil di 50 FPS. Awalnya lancar, namun tiba-tiba FPS-nya jatuh ke angka 20-an. Hal ini membuat game terasa sangat patah dan tidak lancar dimainkan selama beberapa detik. Sesaat kemudian, FPS-nya kembali normal ke angka 50-an.

Berdasarkan penjelasan di atas bisa disimpulkan bahwa ada 3 ciri utama yang menunjukkan bahwa laptop/PC mengalami bottleneck. Penyebabnya antara lain stuttering, game patah-patah, dan usage komponen yang selalu full.

Jenis-jenis Bottleneck

jenis bottleneck, sumber gambar: blog.runrun.it

Bottleneck yang terjadi pada PC atau laptop bisa dibedakan menjadi beberapa jenis. Setidaknya ada 4 jenis bottleneck yang paling sering dijumpai yaitu bottleneck CPU, VGA, HDD, dan RAM. Perhatikan penjelasannya berikut ini:

1. Bottleneck CPU (Prosesor)

Bottleneck prosesor atau CPU adalah salah satu yang cukup banyak dijumpai. CPU yang lambat tidak akan mampu mengimbangi kinerja komponen lain seperti graphic card atau GPU. Graphic card mungkin saja memiliki kinerja yang cepat.

Sayangnya, performa CPU tidak mampu mengimbangi sehingga kinerja GPU justru terhambat karenanya. Seperti yang sudah kamu pahami, GPU akan bisa bekerja ketika sudah mendapatkan perintah dari CPU. Jika CPU-nya lambat, bagaimana GPU bisa bekerja dengan baik?

2. Bottleneck VGA

Berbanding terbalik dengan jenis bottleneck pertama, di jenis kedua ini justru VGA atau GPU yang menghambat kinerja komputer secara keseluruhan. Pada jenis bottleneck seperti ini, CPU bekerja lebih cepat dibandingkan dengan VGA.

CPU bisa mengirimkan perintah dengan cepat. Sayangnya, VGA merespons dengan lambat. Akibatnya, tugas yang diberikan dari CPU menuju VGA akan menumpuk. Perintah baru akan dijalankan jika VGA sudah mengerjakan tugas sebelumnya.

3. Bottleneck Storage (Media Penyimpanan/HDD)

Bottleneck bisa saja terjadi karena performa media penyimpanan yang berjalan lambat. Umumnya, ini terjadi pada media penyimpanan jenis HDD. Kecepatan baca dan tulis data pada penyimpanan jenis HDD memang sudah ketinggalan kalau dibandingkan dengan komponen terbaru saat ini.

Salah satu ciri laptop atau PC yang mengalami bottleneck storage adalah terjadinya hang ketika membuka atau menjalankan aplikasi. Selain itu, stuttering pada game juga bisa menjadi salah satu ciri komputer mengalami bottleneck pada media penyimpanan.

4. Bottleneck RAM

Jenis bottleneck yang terakhir adalah bottleneck RAM. Ada dua hal yang bisa menyebabkan bottleneck ini terjadi. 

Pertama, kapasitas RAM mungkin terlalu kecil sehingga tidak mampu mengimbangi proses yang dijalankan oleh komputer/laptop. Penyebab lainnya adalah kinerja RAM yang lambat.

Contoh Bottleneck

contoh bottleneck, sumber gambar: blog.indigovision.com

Untuk memahami lebih dalam mengenai bottleneck, sebaiknya kamu perhatikan contoh yang akan dijelaskan di bawah ini:

1. Penggunaan HDD

Salah satu contoh bottleneck adalah penggunaan HDD pada PC atau laptop. Kasus ini cukup banyak dijumpai.

Hard Disk Drive (HDD) merupakan peripheral penyimpanan pada sistem komputer. Perangkat ini berisi file-file pribadi milik pengguna serta sistem operasi dan aplikasi supaya bisa dijalankan dengan baik. Sayangnya, HDD memiliki kecepatan read dan write data yang sangat rendah atau lambat.

HDD yang lambat membuat kinerja sistem komputer secara keseluruhan menjadi lambat alias lemot. Supaya tidak terjadi bottleneck seperti yang sudah dijelaskan tadi, sebaiknya gunakan solid state drive atau SSD.

2. Pemilihan VGA Kurang Tepat

Selain itu, masih ada beberapa contoh kasus bottleneck lain seperti berikut ini. Sebuah PC rakitan memiliki processor core 2 duo serta memory DDR 5300 2GB. Video card yang digunakan adalah 1600 XT.

Pada contoh ini, komputer mengalami bottleneck pada video card atau VGA sehingga performanya kurang maksimal.

Setelah membaca penjelasan mengenai contoh di atas, apakah kamu sudah memahami apa yang dimaksud bottleneck?

Tips Mengurangi Bottleneck

Kalau kamu sudah mengetahui berbagai jenis dan penyebab-penyebab terjadinya bottleneck, tentu sudah bisa memahami langkah apa saja yang perlu dilakukan untuk menguranginya. Berikut ini ada sedikit tips supaya bottleneck bisa dikurangi.

Kalau kamu belum ada dana untuk mengganti komponen, mulai saja dengan menutup program-program yang berjalan di background. Cara ini bisa mengurangi beban kerja pada CPU, RAM, storage, dan GPU.

Jika kamu punya dana, sebaiknya ganti saja komponen-komponen yang menjadi penyebab dari bottleneck tersebut.


Dari penjelasan lengkap yang sudah diberikan diatas, bisa disimpulkan bahwa bottleneck artinya fenomena menurunnya kinerja komputer karena ada satu atau beberapa komponen yang tidak bisa mengimbangi komponen lain.

Untuk menghindari terjadinya bottleneck, kamu bisa mengganti komponen yang menjadi penyebab hal tersebut. Kalau masih belum punya cukup dana, kamu bisa mengurangi bottleneck dengan menutup atau uninstall program-program kurang penting yang bekerja di background.

Referensi:

  • https://itkampus.com/bottleneck/
  • https://www.zonapintar.id/apa-itu-bottleneck/
  • https://techijau.com/apa-itu-bottleneck-pada-komputer/
  • https://www.leskompi.com/stuttering-game/

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *