Panel Listrik: Pengertian, Fungsi, Tujuan, Jenis & Komponen

Pengertian panel listrik – Panel listrik adalah bagian yang harus diperhatikan ketika memasang sebuah sistem kelistrikan. Biasanya, panel listrik digunakan di berbagai tempat, seperti rumah, gedung, perkantoran, mall, pusat listrik seperti PLN, dan tempat lainnya.

Jenis panel sangat beragam tergantung penggunaannya, namun secara garis besar jenis panel ini dapat dibedakan berdasarkan ukurannya. Mulai dari ukuran kotak 20cm x 20cm hingga ukuran jumbo yang bisa mencapai 2m x 3m.

Semakin besar panel, maka semakin besar pula sistem kelistrikan yang bisa dikontrol. Dengan begitu, kamu bisa menyesuaikan berdasarkan kebutuhan yang dimiliki. Oleh karena itu, kamu perlu mengetahui pengertian panel listrik, tujuan, fungsi, komponen, jenis, dan perawatan panel listrik.

Apa Itu Panel Listrik?

Panel Listrik

Pengertian panel listrik adalah perangkat elektronika yang terdiri dari beberapa komponen listrik yang diatur dan disusun sedemikian rupa yang berfungsi untuk membagi, menyalurkan dan kemudian mendistribusikan energi listrik dari sumbernya (pusat) kepada konsumen (pemakai).

Umumnya sebuah panel listrik memiliki bentuk menyerupai kubus dengan pilihan ukuran yang bervariasi, panel listrik juga memiliki Box yang bisa dibuka dan ditutup seperti pintu. Di dalam box panel listrik tersebut terdapat sebuah papan yang dikaitkan dengan sisi belakang pintu box menggunakan baut, dimana papan tersebut bisa kamu lepas dan pasang lagi sesuai dengan kebutuhan.

Papan ini digunakan sebagai media perambatan arus listrik yang didalamnya terdapat banyak sekali alat elektronika.

Untuk varian panel listrik yang paling umum digunakan adalah panel listrik 3 phase. Panel listrik 3 phase sering juga dikenal dengan kontaktor magnetik, fungsinya adalah untuk mengumpulkan daya medan magnet, sehingga menimbulkan arus listrik.

Setidaknya, terdapat alat atau komponen untuk mengatur daya, mendistribusikan listrik, atau mengubah daya sesuai dengan kebutuhan. Oleh karena itu panel ini sangat penting adanya dalam sebuah sistem kelistrikan.

Selain itu, panel listrik juga memiliki fungsi sangat penting untuk mengontrol listrik, misalnya saja untuk melihat penggunaan daya, menghentikan listrik saat kondisi darurat, hingga dapat mematikan listrik ketika terjadi konsleting.

Tujuan Panel Listrik

Tujuan Panel Listrik

Tujuan penggunaan panel listrik sangatlah banyak, panel listrik memiliki peran penting terhadap kontrol kelistrikan secara penuh. Bagian inilah yang bisa diakses secara langsung untuk mengontrol listrik saat terjadi hal yang tidak diinginkan.

Panel listrik juga memiliki sistem yang bisa bekerja secara otomatis sehingga bila terjadi konsleting di bagian tertentu. Maka secara otomatis panel listrik akan menghentikan arus listrik, dengan begitu kerusakan tidak merambat ke alat elektronik lain atau tidak terjadi korsleting yang lebih parah.

Fungsi Panel Listrik

Fungsi Panel Listrik

Secara garis besar, fungsi panel listrik adalah untuk menempatkan dan mengamankan komponen listrik agar terhindar dari kerusakan akibat pengaruh lingkungan disekitarnya. Apakah cuma itu? Tentu tidak, berikut ini fungsi lainnya:

  • Mempermudah pengoperasian mesin mesin listrik.
  • Media untuk menyimpan dan mengontrol komponen komponen listrik agar bisa beroperasi sesuai prinsip kerja masing masing.
  • Mengatur arus masuk dan keluar listrik.
  • Mengatur tegangan listrik.
  • Mendistribusikan listrik.
  • Melihat konsumsi daya yang digunakan.
  • Mencegah konsleting.
  • Sebagai proteksi keamanan saat terjadi kondisi darurat.
  • Sebagai indikator saat mesin kelistrikan didalamnya sedang beroperasi.
  • Membuat penataan rangkaian listrik menjadi lebih rapi dan mudah ketika ingin melakukan maintenance.

Itulah fungsi panel listrik yang sangat penting dalam sebuah sistem kelistrikan atau elektronika.

Komponen Panel Listrik

Komponen Panel Listrik

Disamping memiliki tujuan dan fungsi yang sangat kompleks, panel listrik juga memiliki bagian atau komponen yang sangat banyak. Tentunya setiap komponen panel listrik mempunyai fungsi masing-masing, berikut ulasan lengkapnya:

1. ACB (Air Circuit Breaker)

ACB (Air Circuit Breaker)

ACB atau Air Circuit Breaker menjadi salah satu bagian paling penting di sebuah panel, dimana bagian ini berfungsi untuk menghubungkan listrik dari pusat dan menyalurkannya ke bagian distribusi.

Dapat dikatakan bahwa ACB inilah yang digunakan untuk mematikan atau menghubungkan arus listrik, baik secara manual maupun otomatis saat terjadi konsleting listrik. Bentuknya seperti tombol yang bisa diaktifkan dan dinonaktifkan sesuai dengan kebutuhan.

2. MCCB (Moulded Case Circuit Breaker)

MCCB (Moulded Case Circuit Breaker)

Komponen berikutnya bernama MCCB (Moulded Case Circuit Breaker), fungsinya hampir mirip dengan ACB yaitu dapat memutus dan menghubungkan arus listrik. Namun MCCB memiliki fungsi yang lebih kompleks, karena MCCB dapat mengetahui adanya over current atau short current yang dapat merusak panel.

Saat terjadi over current atau short current, MCCB ini akan langsung memutus aliran listrik agar tidak terjadi hal tidak diinginkan.

3. MCB (Miniature Circuit Breaker)

MCB (Miniature Circuit Breaker)

Komponen MCB (Miniature Circuit Breaker) memiliki fungsi sama dengan ACB atau MCCB, akan tetapi MCB ini digunakan untuk kebutuhan yang lebih kecil. Seperti di bangunan rumah pribadi, gudang kecil, atau bangunan lain yang memiliki arus listrik lebih kecil.

MCB berguna untuk memutus aliran listrik ke bagian yang lebih kecil sehingga saat terjadi over current atau short current, maka tidak semua listrik akan mati. Melainkan hanya bagian tertentu saja yang mengalami over atau short current tersebut.

4. Pilot Lamp

Pilot Lamp

Komponen pilot lamp sering ditemui di sebuah panel listrik, karena letaknya dapat diketahui dengan sangat mudah. Pilot lamp inilah yang memberikan indikator listrik di panel, seperti hijau, kuning, dan juga merah.

Setiap warna memiliki arti tersendiri, mulai dari hijau yang artinya fasa T, kuning fasa R, dan merah fasa S. Semakin tinggi arus listrik di dalam panel, maka warna akan semakin merah dan begitupun sebaliknya.

5. Push Button

Push Button

Komponen push button dapat diartikan sebagai sebuah tombol, dimana terdapat dua tombol berbeda yaitu hijau dan merah. Tombol hijau digunakan untuk mengalirkan listrik, sedangkan tombol merah untuk menghentikan arus listrik.

Tombol ini biasa digunakan saat tertentu, misalnya saja saat melakukan perbaikan pada panel listrik. Karena tombol ini dapat menghentikan semua arus listrik secara total, sehingga lebih aman untuk mekanik yang sedang memperbaiki panel listrik.

6. Emergency Stop

Emergency Stop

Komponen selanjutnya adalah emergency stop. Letak komponen ini biasanya ada di bagian bawah atau samping panel. Fungsinya yakni mematikan listrik secara cepat saat kondisi darurat, seperti kebakaran, ledakan, dan lain sebagainya.

7. Amperemeter

Amperemeter

Amperemeter menjadi bagian yang cukup vital di sebuah panel, dimana alat ini berguna untuk mengindikasikan tegangan listrik yang masuk ke dalam atau keluar panel. Letak komponen ini biasanya terdapat di bagian dalam, namun dapat terlihat dari luar agar mempermudah melihatnya.

8. CT (Current Transformator)

CT (Current Transformator)

Current transformator atau biasa disebut CT, komponen ini sendiri memiliki bagian yang sangat komplek di dalamnya. Mulai dari converter, amperemeter, distributor, dan lain sebagainya.

Dapat dikatakan pula bahwa bagian inilah yang menjadi komponen pengelolaan arus tegangan listrik yang masuk dan nantinya akan didistribusikan ke berbagai komponen lainnya.

9. Voltmeter

Voltmeter

Apabila amperemeter digunakan untuk mengukur masuknya arus listrik, maka voltmeter digunakan untuk mengukur arus listrik yang keluar. Umumnya, komponen ini memiliki tekanan yang lebih stabil dan sesuai dengan kapasitas listrik yang akan digunakan nantinya.

10. Magnetic Contactor

Magnetic Contactor

Saat mengelola listrik sebuah panel membutuhkan komponen magnetic contactor, dimana bagian inilah yang berfungsi untuk menghubungkan listrik dari pusat dan panel itu sendiri. Jadi, listrik tidak masuk secara bebas ke panel tersebut.

Namun, listrik akan dimasukkan secara tetap dan konstan agar panel dapat mengelola arus listrik dengan baik. Selain itu, komponen ini juga biasa ditempatkan di output agar listrik yang didistribusikan juga bisa lebih stabil dan konstan.

11. Thermal Overload Relay (TOR)

Thermal Overload Relay (TOR)

Thermal overload relay atau TOR sebenarnya menjadi salah satu bagian dari MCCB (Moulded Case Circuit Breaker), komponen ini dapat dikatakan sebagai motor atau mesin yang dapat memutus arus listrik secara paksa. Umumnya saat terjadi overload, MCCB akan memerintahkan TOR untuk memutus arus listrik yang masuk.

Mengingat pentingnya komponen ini membuat TOR memiliki banyak bentuk, jadi TOR dapat disesuaikan dengan panel yang digunakan. Semakin besar panel listrik atau arus listrik yang akan dialirkan, maka semakin besar pula TOR yang harus digunakan agar dapat memutus listrik nantinya.

12. Programmable Logic Controller (PLC)

Programmable Logic Controller (PLC)

Programmable logic controller atau PLC adalah otak dari sebuah panel, seperti namanya bagian ini yang bertugas untuk mengontrol semua mekanisme yang ada di panel. PLC akan memerintahkan secara otomatis setiap bagiannya agar dapat bekerja dengan semestinya.

PLC dapat diprogram dengan beberapa cara, baik menggunakan alat programmer mekanik hingga menggunakan program komputer untuk PLC terbaru.

Itu tadi penjelasan mengenai komponen-komponen yang ada di panel listrik, dimana setiap komponen memiliki fungsi dan tugasnya masing-masing. Dari semua komponen yang ada akan membentuk rangkaian kerja dan membuat alat kontrol listrik yang kompleks.

Jenis Panel Listrik

Jenis-jenis Panel Listrik

Perlu diketahui juga bahwa ada beberapa panel yang umumnya digunakan, dan setiap jenisnya diperuntukkan untuk kebutuhan yang berbeda-beda. Berikut beberapa jenis panel listrik yang umumnya digunakan:

1. Jenis Panel Listrik Berdasarkan Bahan

Panel kelistrikan dapat dibedakan berdasarkan jenis bahan yang digunakan, yaitu panel box besi dan panel box plastic. Berikut perbedaan keduanya:

Panel Box Besi

Jenis panel box besi menjadi yang paling umum ditemui, dimana panel ini dinilai lebih tahan dan juga awet. Mengingat bahan besi sangat cocok untuk melindungi papan panel sehingga bisa lebih aman dan terhindar dari benda asing dari luar. Seperti air, benda tajam, dan lain sebagainya.

Panel Box Plastic

Panel box plastic umumnya digunakan untuk kebutuhan rumahan, hal ini dikarenakan panel box plastic memiliki ketahanan yang kurang bagus. Akan tetapi, dari segi pengaplikasian dan penggunaannya cenderung lebih mudah dan simpel sehingga cocok untuk kebutuhan yang lebih kecil.

Itulah jenis panel listrik bila dibedakan berdasarkan bahan yang digunakan, tentunya setiap bahan memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

2. Jenis Panel Listrik Berdasarkan Tipe

Selain itu, panel juga dapat dibedakan berdasarkan tipenya, ada Wall Mounting, Free Standing, dan Switch Gear. Berikut ulasan lengkapnya:

Wall Mounting

Wall Mounting adalah panel yang cukup familiar dan dapat ditemukan dengan mudah, seperti namanya panel ini umumnya ditempatkan di tembok dan memiliki ukuran relatif kecil. Wall Mounting dapat diterapkan di rumah, bangunan medium, atau kebutuhan kecil lainnya.

Free Standing

Ada pula panel jenis Free Standing, dimana panel listrik ini berukuran besar dan biasa diletakkan di lantai. Umumnya, komponen ini diterapkan pada kebutuhan panel yang besar, baik gedung tinggi, mall, pembangkit listrik, dan lain sebagainya.

Switch Gear

Apabila kamu pernah melihat panel di tiang listrik atau PLN, maka jenis panel itulah yang disebut dengan Switch Gear. Panel ini berfungsi untuk menghubungkan antara pusat listrik dengan panel-panel kecil lainnya di berbagai tempat.

Tipe panel tersebutlah yang paling sering digunakan di Indonesia, umumnya penggunaan tipe panel ditentukan sesuai dengan kebutuhan yang dimiliki.

3. Jenis Panel Listrik Berdasarkan Penggunaan

Penggunaan panel memang berbeda-beda, oleh karena itu jenis panel juga harus disesuaikan dengan penggunaannya. Seperti berikut ini:

MVMDP (Medium Voltage Main Distribution Panel)

Jenis panel MVMDP atau Medium Voltage Main Distribution Panel menjadi panel paling tinggi, dimana panel digunakan di PLN atau tiang listrik. Fungsinya yakni menyalurkan arus listrik tegangan tinggi ke tegangan yang lebih rendah agar bisa masuk ke panel LVMDP.

LVMDP (Low Voltage Main Distribution Panel)

Selanjutnya ada LVMDP yang memiliki fungsi lebih rendah, dimana digunakan untuk menerima arus listrik dari MVMDP dan membaginya lagi ke LVSDP. Biasanya panel ini bisa dijumpai di gedung atau bangunan yang membutuhkan listrik dalam jumlah banyak.

LVSDP (Low Voltage Sub Distribution Panel)

Terakhir terdapat jenis panel LVSDP, panel inilah yang nantinya akan menyalurkan listrik ke alat-alat elektronik. Seperti TV, lampu, komputer, AC, dan lain sebagainya. Panel LVSDP cenderung lebih stabil dan dapat mengalirkan listrik secara konstan.

Jenis panel diataslah yang digunakan berdasarkan penggunaannya, tentu saja setiap panel tersebut digunakan untuk kebutuhan yang berbeda-beda.

4. Jenis Panel Listrik Berdasarkan Fungsi Kontrol

Ada pula jenis panel yang dibedakan berdasarkan fungsi kontrol, dimana terdapat panel motor, diesel, hingga panel kontrol daya. Lebih lengkapnya seperti berikut ini:

  • Panel Motor DOL (menghubungkan atau memutus arus listrik secara otomatis).
  • Panel Motor Star Delta (memutus arus listrik yang terlalu tinggi).
  • Panel Motor MCC (menghubungkan atau memutus arus listrik secara manual).
  • Panel ATS (menghubungkan atau memutus arus listrik dari genset/diesel).
  • Panel AMF (menghidupkan arus listrik secara otomatis dari genset saat listrik PLN mati).
  • Panel Kontrol Daya (mengoperasikan dua sumber listrik, baik dari PLN dan genset secara bersamaan).

Itu beberapa jenis panel bila dibedakan berdasarkan fungsi kontrolnya, baik panel motor, diesel, atau kontrol daya memiliki fungsinya masing-masing.

Perawatan Panel Listrik

Perawatan Panel Listrik

Secara umum sebuah panel sistem kelistrikan tidak membutuhkan perawatan secara khusus, namun ada beberapa hal atau pengecekan yang bisa dilakukan. Berikut beberapa di antaranya:

  • Letakkan panel di tempat kering dan tidak lembab.
  • Bersihkan panel dari debu setidaknya 1 bulan sekali.
  • Cek kondisi kabel dan pastikan tidak ada yang rusak.
  • Tutup rapat box panel bila sudah dibersihkan atau dicek kondisinya.
  • Cek kondisi baut dan kencangkan kembali saat longgar.
  • Perawatan mekanik 6 bulan sekali.

Secara garis besar itulah beberapa perawatan yang bisa dilakukan, sehingga kini kamu bisa mengaplikasikannya agar panel listrik bisa tahan lama dan meminimalisir terjadi kerusakan.

Baca Materi Pembelajaran Lainnya :
Pengertian GeneratorPengertian Grounding
Pengertian ArduinoPengertian Kontaktor

Panel listrik memang sangatlah penting dalam sebuah sistem kelistrikan, oleh karena itu kamu harus tahu semua hal tentang panel ini. Mulai dari fungsinya, komponen-komponen, jenis, hingga bagaimana cara merawatnya. Dengan begitu, penggunaan panel bisa dilakukan secara maksimal, baik dalam pengaplikasian, perawatan, ataupun kebutuhan lainnya.

Selain itu, pengetahuan seputar panel listrik ini tentunya akan sangat membantumu saat kamu menggunakannya. Terutama saat mengalami kerusakan ataupun komponen-komponen yang perlu diganti saat mengalami konsleting.

Referensi:

  • https://wikielektronika.com/panel-listrik/
  • https://rajawaliutama.co.id/mengenal-panel-listrik-jenis-dan-spesifikasinya/
  • https://pintarelektro.com/panel-listrik/
  • https://www.ruang-server.com/2020/10/mengenal-panel-listrik-jenis-dan.html?m=1
  • https://haloedukasi.com/panel-listrik
  • https://serviceacjogja.pro/jenis-panel-listrik-dan-spesifikasinya/
  • https://akumaubelajar.com/ilmu-alam/fungsi-panel-listrik/ 

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *