Simbol dan Fungsi MCB – Penggunaan MCB (Miniature Circuit Breaker) kini sangatlah luas, dimana alat ini tidak hanya digunakan dalam sistem kelistrikan saja. Melainkan, alat ini juga sering diaplikasikan di berbagai alat elektronik, seperti komputer, pendingin ruangan, mesin, dan lain sebagainya.
Hal tersebut dapat dilakukan karena saat ini MCB memiliki berbagai varian sehingga penggunaan bisa disesuaikan dengan kebutuhan yang ada, bahkan MCB juga telah berkembang sebagai salah satu alat dengan fungsi yang kompleks.
Terlebih lagi MCB juga memiliki sistem dan cara kerja yang cukup sederhana. Hal ini membuat MCB lebih efektif dan fleksibel dalam pengaplikasiannya, baik digunakan sebagai pemutus arus manual, automatic stop contact, sebagai protector, dan masih banyak lagi lainnya.
Jika kamu sedang belajar elektronika, maka ketahui apa itu MCB, fungsi MCB, simbol, jenis, cara kerja & harga MCB listrik dalam pembahasan ini.
Apa Itu MCB (Miniature Circuit Breaker)?
Apa itu MCB (Miniature Circuit Breaker)? MCB adalah sebuah komponen listrik yang berfungsi untuk memutus aliran listrik ketika terjadi beban lebih dan hubungan singkat arus listrik (short circuit atau korsleting).
Pemutusan ini adalah prosedur pengamanan untuk menghindari terjadinya hal yang tidak diinginkan seperti kebakaran, penggunaan MCB ini hampir sama dengan fungsi Sekring (Fuse) sebagai alat pengamanan.
Mengingat penggunaan MCB yang sangat luas, lalu sebenarnya Apa pengertian MCB 1 dan 3 Fasa? Untuk mengetahui secara lengkap pengertian dari alat ini, maka kamu harus menyimak pengertian berdasarkan fasa yang digunakan seperti berikut ini:
Pengertian MCB 1 Fasa
MCB 1 Fasa dapat diartikan sebagai alat pemutus aliran listrik yang memiliki kutub tunggal, sehingga memungkinkan alat ini untuk memutus arus listrik hanya dengan satu tuas saja. Dengan begitu, listrik bisa lebih cepat diputus saat terjadi overload ataupun overheat.
Instalasi MCB 1 Fasa bisa ditemui dengan mudah di instalasi listrik rumah atau berbagai alat elektronik yang umum dipakai sehari-hari. Selain lebih sederhana, MCB ini juga memiliki instalasi yang mudah dan biaya yang cenderung lebih terjangkau.
Pengertian MCB 3 Fasa
MCB 3 Fasa adalah alat pemutus aliran listrik yang memiliki 3 kutub yang berbeda, meskipun antara satu kutub dengan kutub lainnya berhubungan satu sama lain. 3 kutub ini dibutuhkan untuk kontrol listrik yang lebih baik, terutama bila muatan listrik yang diterima memiliki kapasitas yang berbeda.
Instalasi MCB 3 Fasa umumnya diterapkan di tempat-tempat yang membutuhkan listrik tinggi, seperti PLN, gedung, mall, dan lain sebagainya. Setiap kutub ini akan mengatur listrik yang ada di bagian tertentu dan begitupun kutub yang lainnya.
Catatan: MCB singkatan dari Miniature Circuit Breaker
Demikianlah pengertian MCB berdasarkan fasa yang digunakan, dimana fasa inilah yang digunakan untuk menentukan jenis MCB yang akan digunakan dalam suatu keperluan elektronika.
Simbol MCB Listrik
Secara garis besar Simbol MCB (Miniature Circuit Breaker) sangat sederhana, karena ia hanya memiliki dua simbol berbeda. Seperti angka “1 & 0“, “On & Off“, atau “angka 0 & huruf X” tergantung jenis dan penggunaan MCB itu sendiri.
Simbol itulah yang menjadi acuan penggunaan MCB yang berguna untuk mengetahui posisi atau arus tegangan yang sedang berlangsung di suatu alat elektronik. Disini ada pula simbol untuk keterangan dari MCB, mulai dari type number, tripping curve, standard, dan lain sebagainya.
Baca Juga: Pengertian Relay
Fungsi MCB Adalah
Bukan hanya simbolnya saja yang sederhana, melainkan MCB (Miniature Circuit Breaker) juga memiliki fungsi yang sebenarnya sangatlah simpel. Fungsi MCB adalah sebagai berikut :
1. Sebagai Pemutus Arus Listrik
Fungsi utama dari MCB (Miniature Circuit Breaker) sebenarnya adalah untuk memutus arus listrik yang masuk, dimana ia bisa menghentikan listrik secara manual agar listrik tidak mengalir lagi. Jadi alat elektronik akan mati bila tidak dialiri oleh listrik tersebut.
Hal ini biasa dijumpai di berbagai alat elektronik, seperti komputer, TV, AC, genset, atau alat elektronik biasa seperti lampu. Tak heran bila MCB adalah alat sederhana yang sering digunakan dalam dunia elektronika.
2. Memproteksi Adanya Beban Lebih (Overload)
Semakin berkembangnya zaman kini MCB juga dapat digunakan untuk mencegah overload, disini alat ini akan mendeteksi adanya overload dalam sebuah alat elektronik. Kemudian saat terjadi overload, maka MCB akan secara otomatis memutus arus listrik agar tidak terjadi hal yang buruk.
Misalnya saja terjadi overheat pada alat elektronik ataupun terjadi kerusakan yang lebih parah lagi. Oleh karena itu MCB sering dipakai untuk alat elektronik dengan beban listrik yang besar, seperti pembangkit listrik, panel listrik, dan lain sebagainya.
3. Memproteksi Adanya Hubung Singkat (Korsleting)
Selain melindungi alat elektronik dari overload atau overheat, MCB juga berfungsi untuk memproteksi dari korsleting (hubung singkat). Umumnya korsleting ini disebabkan oleh kegagalan alat elektronik dalam operasionalnya, seperti dua arus di kabel berbeda saling bertemu lalu membuat koneksi singkat yang menjadikan listrik tidak stabil.
Sehingga disini MCB akan mendeteksi secara langsung bila terdapat korsleting, kemudian akan memutus listrik secara otomatis saat terjadi korsleting. Hal ini dilakukan agar korsleting tidak menyebar luas ke bagian penting lainnya yang ada di sebuah alat elektronik.
Itulah beberapa fungsi MCB, jadi MCB berfungsi untuk memproteksi adanya beban lebih (overload), sebagai pemutus arus, dan memproteksi adanya hubung singkat (korsleting). Fungsi tersebut sangat penting di dalam dunia elektronik, mengingat semua alat elektronik membutuhkan pemutus arus agar lebih aman untuk digunakan.
Baca juga: Komponen Elektronika Dasar
Cara Kerja MCB (Miniature Circuit Breaker)
Untuk memahami cara kerja MCB dibutuhkan pemahaman yang lebih lanjut, terutama cara kerja Thermal Tripping dan Magnetic Tripping. Kedua cara kerja tersebut sedikit berbeda, berikut penjelasannya:
1. Thermal Tripping (Pemutusan Hubungan Arus Listrik dengan Suhu Tinggi)
Thermal Tripping atau pemutusan arus akibat suhu tinggi, hal ini terjadi bila arus listrik yang mengalir melalui Bimetal menyebabkan suhu Bimetal itu sendiri menjadi tinggi. Suhu panas tersebut mengakibatkan Bimetal melengkung.
Saat Bimetal melengkung, maka trip yang menghubungkan antara konektor atau circuit yang satu dengan yang lain akan terputus. Dengan begitu, arus listrik tidak bisa mengalir dan otomatis akan terputus pula.
2. Magnetic Tripping (Pemutusan Hubungan Arus Listrik Secara Magnetik)
Berbeda dengan Thermal Tripping, Magnetic Tripping bekerja dengan menggunakan medan magnet sebagai pemutus aliran listrik. Apabila listrik melebihi beban atau overload, maka akan timbul sebuah medan magnet di palang MCB dan membuatnya tertarik.
Dengan begitu, palang yang menghubungkan circuit satu dengan yang lain tidak akan terhubung lagi sehingga otomatis listrik akan terputus dengan seketika.
Itu tadi ulasan mengenai cara kerja MCB, kedua cara kerja tersebut memiliki sistem yang berbeda. Namun, secara garis besar cara kerja tersebut memiliki fungsi yang sama yakni mengalirkan dan memutus arus listrik saat diperlukan.
Kode dan Bagian-Bagian MCB
MCB juga memiliki kode atau bagian-bagian di dalamnya yang digunakan sebagai indikator parameter. Tentunya, setiap kode memiliki istilah serta maksud tertentu, berikut kode atau bagian MCB (Miniature Circuit Breaker) beserta penjelasannya:
1. Nomor Model
Apabila melihat MCB secara sekilas, maka kamu akan menemukan nomor model yang biasanya tertera jelas di bagian depan. Nomor ini berfungsi sebagai tanda atau nomor seri dari MCB tersebut, dimana di dalam nomor ini tersimpan data seputar jenis MCB, pembuatan, dan seri yang digunakan.
2. Batas Arus dan Nilai Kurva
Ada pula kode indikator yang menandakan batas arus dan nilai kurva, seperti namanya alat ini digunakan untuk menunjukkan batas arus dan nilai kurva yang bisa ditampung oleh MCB. Hal ini tentu sangat berguna untuk menyesuaikan pengaplikasiannya di rumah ataupun PLN.
3. Tegangan Operasional
Umumnya, MCB (Miniature Circuit Breaker) memiliki tegangan operasional atau biasa disebut rentang tegangan, dimana terdapat rentang tegangan listrik yang bisa dilalui dalam MCB. Misalnya MCB 1 fasa yang bisa dilalui tegangan listrik antara 0V-220V.
4. Breaking Capacity MCB
Hampir sama dengan batas arus dan tegangan operasional, kode atau indikator breaking capacity juga digunakan untuk menentukan batas kapasitas yang dapat diterima oleh sebuah MCB.
Misalnya batas MCB sebesar 6.000 Ampere, maka pengaplikasiannya harus di bawah breaking capacity tersebut.
5. Kelas Energi
Disini juga terdapat kode berupa kelas energi dari sebuah MCB, kelas ini dapat dihitung dengan satuan Joule. Umumnya terdapat MCB kelas 1, MCB kelas 2, dan MCB kelas 3. Semakin tinggi kelasnya, maka semakin baik pula ia dalam menerima energi atau tegangan listrik.
6. Indikator Status
Indikator status tentunya menjadi bagian yang cukup penting, karena disinilah kamu bisa mengetahui status MCB tersebut. Indikator status biasanya dibedakan menjadi beberapa jenis, seperti indikator On & Off, kode 1 & 0, ataupun kode 0 & X.
7. Simbol Operasi
Simbol operasi digunakan untuk menunjukkan kapan MCB mulai digunakan dan batas MCB tersebut dapat beroperasi. Apabila MCB sudah mencapai batas yang ditentukan, maka alat ini harus segera diganti.
Demikianlah kode atau bagian indikator yang ada di sebuah MCB, dalam setiap kode tersebut menyimpan arti dan fungsi tersendiri. Jadi pengguna bisa mengetahui status atau keterangan MCB dari kode-kode tersebut.
Jenis-Jenis/Tipe MCB
Berdasarkan ketahanannya, MCB adalah komponen mempunyai jenis yang banyak dan biasanya disebut sebagai arus nominal. Diantaranya adalah 6A, 10A, 13A, 16A, 20A, 25A, 32A, 40A, 50A, 63A, 80A, 100A dan yang paling tinggi 125A.
Sedangkan berdasarkan karakteristik pemutusan arus listriknya, MCB (Miniature Circuit Breaker) dibedakan menjadi beberapa tipe, seperti Tipe B, Tipe C, Tipe D, dan lain sebagainya. Setiap tipe memiliki karakteristiknya masing-masing, berikut ini ulasan lebih lengkapnya:
1. MCB Tipe B
Tipe MCB B adalah MCB yang paling sering digunakan, terutama untuk kebutuhan instalasi listrik ringan di perumahan. MCB tipe ini memiliki arus beban 3 sampai 5 kali lebih tinggi dari yang tertera di MCB (nominal) itu sendiri.
2. MCB Tipe C
MCB Tipe C kelasnya sedikit lebih tinggi dari Tipe B, dimana alat ini memiliki kemampuan daya 5 sampai 10 kali dari nominal maksimal di MCB. Biasanya, tipe ini diaplikasikan pada gedung-gedung medium yang membutuhkan tegangan sedang.
3. MCB Tipe D
Selanjutnya terdapat MCB Tipe D, tipe ini sedikit berbeda dengan tipe sebelumnya. Mengingat ia dapat menerima lonjakan listrik secara tiba-tiba. Selain itu, alat ini juga mampu menampung listrik 10 sampai 25 kali nominal maksimal dari MCB C
Penerapannya sendiri lebih spesifik, seperti untuk mesin pembangkit listrik, mesin diesel, mesin produksi, dan masih banyak lagi lainnya.
4. MCB Tipe K
Jenis lainnya datang dari MCB Tipe K, dimana MCB inilah yang sering dipakai di alat-alat elektronik. Seperti laptop, TV, kulkas, AC, ataupun untuk menyalakan lampu. Umumnya, MCB Tipe K lebih kearah mengaktifkan dan menonaktifkan alat elektronik secara manual.
5. MCB Tipe Z
Hampir sama dengan MCB Tipe K, MCB Tipe Z juga digunakan dalam alat-alat elektronik. Bedanya tipe ini lebih halus dalam menyalurkan listrik sehingga cocok untuk alat elektronik yang sensitif terhadap sebuah arus listrik tegangan tinggi.
Itulah beberapa jenis MCB yang sering ditemui dan digunakan, dimana setiap tipe memiliki karakteristik berbeda dan digunakan sesuai dengan kebutuhan yang ada. Oleh karena itu, MCB tidak serta merta digunakan begitu saja, melainkan harus sesuai dengan tipe dan kegunaannya.
Baca juga: Pengertian Kapasitor
Harga MCB Listrik Terbaru 2022
Harga MCB listrik sangatlah beragam di pasaran, dimana harga tersebut disesuaikan dengan jenis serta tegangan yang dapat ditampungnya. Namun, secara garis besar harga MCB dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut:
1. Harga MCB Schneider
Merk | Spesifikasi | PN | Harga |
MCB Schneider | Domae 2A 4.5kA 1P | DOM12251SNI | Rp 62.450 |
MCB Schneider | Domae 4A 4.5kA 1P | DOM12252SNI | Rp 62.450 |
MCB Schneider | Domae 6A 4.5kA 1P | DOM11340SNI | Rp 50.450 |
MCB Schneider | Domae 10A 4.5kA 1P | DOM11341SNI | Rp 50.450 |
MCB Schneider | Domae 16A 4.5kA 1P | DOM11342SNI | Rp 50.450 |
MCB Schneider | Domae 20A 4.5kA 1P | DOM11343SNI | Rp 50.450 |
MCB Schneider | Domae 25A 4.5kA 1P | DOM11344SNI | Rp 58.450 |
MCB Schneider | Domae 32A 4.5kA 1P | DOM11345SNI | Rp 60.450 |
MCB Schneider | Domae 40A 4.5kA 1P | DOM11346SNI | Rp 68.450 |
MCB Schneider | Domae 50A 4.5kA 1P | DOM11335SNI | Rp 154.450 |
MCB Schneider | Domae 63A 4.5kA 1P | DOM11336SNI | Rp 154.450 |
MCB Schneider | Domae 2A 4.5kA 2P | DOM11228SNI | Rp 206.450 |
MCB Schneider | Domae 4A 4.5kA 2P | DOM11229SNI | Rp 206.450 |
MCB Schneider | Domae 6A 4.5kA 2P | DOM11230SNI | Rp 171.450 |
MCB Schneider | Domae 10A 4.5kA 2P | DOM11231SNI | Rp 171.450 |
MCB Schneider | Domae 16A 4.5kA 2P | DOM11232SNI | Rp 171.450 |
MCB Schneider | Domae 20A 4.5kA 2P | DOM11233SNI | Rp 171.450 |
MCB Schneider | Domae 25A 4.5kA 2P | DOM11234SNI | Rp 197.450 |
MCB Schneider | Domae 32A 4.5kA 2P | DOM11235SNI | Rp 204.450 |
MCB Schneider | Domae 40A 4.5kA 2P | DOM11236SNI | Rp 204.450 |
MCB Schneider | Domae 50A 4.5kA 2P | DOM11237SNI | Rp 381.450 |
MCB Schneider | Domae 63A 4.5kA 2P | DOM11238SNI | Rp 381.450 |
MCB Schneider | Domae 6A 4.5kA 3P | DOM11347SNI | Rp 280.450 |
MCB Schneider | Domae 10A 4.5kA 3P | DOM11348SNI | Rp 280.450 |
MCB Schneider | Domae 16A 4.5kA 3P | DOM11349SNI | Rp 280.450 |
MCB Schneider | Domae 20A 4.5kA 3P | DOM11350SNI | Rp 280.450 |
MCB Schneider | Domae 25A 4.5kA 3P | DOM11351SNI | Rp 297.450 |
MCB Schneider | Domae 32A 4.5kA 3P | DOM11352SNI | Rp 326.450 |
MCB Schneider | Domae 40A 4.5kA 3P | DOM11353SNI | Rp 336.450 |
MCB Schneider | Domae 50A 4.5kA 3P | DOM11337SNI | Rp 636.450 |
MCB Schneider | Domae 63A 4.5kA 3P | DOM11338SNI | Rp 636.450 |
MCB Schneider | iK60N 2A 6kA 1P | A9K24102 | Rp 105.450 |
MCB Schneider | iK60N 4A 6kA 1P | A9K24104 | Rp 105.450 |
MCB Schneider | iK60N 6A 6kA 1P | A9K24106 | Rp 92.450 |
MCB Schneider | iK60N 10A 6kA 1P | A9K24110 | Rp 92.450 |
MCB Schneider | iK60N 16A 6kA 1P | A9K24116 | Rp 92.450 |
MCB Schneider | iK60N 20A 6kA 1P | A9K24120 | Rp 92.450 |
MCB Schneider | iK60N 25A 6kA 1P | A9K24125 | Rp 105.450 |
MCB Schneider | iK60N 32A 6kA 1P | A9K24132 | Rp 109.450 |
MCB Schneider | iK60N 40A 6kA 1P | A9K24140 | Rp 116.450 |
MCB Schneider | iK60N 6A 6kA 2P | A9K24206 | Rp 225.450 |
MCB Schneider | iK60N 10A 6kA 2P | A9K24210 | Rp 225.450 |
MCB Schneider | iK60N 16A 6kA 2P | A9K24216 | Rp 225.450 |
MCB Schneider | iK60N 20A 6kA 2P | A9K24220 | Rp 225.450 |
MCB Schneider | iK60N 25A 6kA 2P | A9K24225 | Rp 258.450 |
MCB Schneider | iK60N 32A 6kA 2P | A9K24232 | Rp 263.450 |
MCB Schneider | iK60N 40A 6kA 2P | A9K24240 | Rp 314.450 |
MCB Schneider | iK60N 6A 6kA 3P | A9K24306 | Rp 410.450 |
MCB Schneider | iK60N 10A 6kA 3P | A9K24310 | Rp 410.450 |
MCB Schneider | iK60N 16A 6kA 3P | A9K24316 | Rp 410.450 |
MCB Schneider | iK60N 20A 6kA 3P | A9K24320 | Rp 410.450 |
MCB Schneider | iK60N 25A 6kA 3P | A9K24325 | Rp 437.450 |
MCB Schneider | iK60N 32A 6kA 3P | A9K24332 | Rp 466.450 |
MCB Schneider | iK60N 40A 6kA 3P | A9K24340 | Rp 500.450 |
MCB Schneider | iK60N 6A 6kA 4P | A9K24406 | Rp 412.450 |
MCB Schneider | iK60N 10A 6kA 4P | A9K24410 | Rp 412.450 |
MCB Schneider | iK60N 16A 6kA 4P | A9K24416 | Rp 412.450 |
MCB Schneider | iK60N 20A 6kA 4P | A9K24420 | Rp 412.450 |
MCB Schneider | iK60N 25A 6kA 4P | A9K24425 | Rp 469.450 |
MCB Schneider | iK60N 32A 6kA 4P | A9K24432 | Rp 543.450 |
MCB Schneider | iK60N 40A 6kA 4P | A9K24440 | Rp 622.450 |
MCB Schneider | iC60N 1A 10kA 1P | A9F74101 | Rp 130.450 |
MCB Schneider | iC60N 2A 10kA 1P | A9F74102 | Rp 130.450 |
MCB Schneider | iC60N 3A 10kA 1P | A9F74103 | Rp 130.450 |
MCB Schneider | iC60N 4A 10kA 1P | A9F74104 | Rp 130.450 |
MCB Schneider | iC60N 6A 10kA 1P | A9F74106 | Rp 119.450 |
MCB Schneider | iC60N 10A 10kA 1P | A9F74110 | Rp 119.450 |
MCB Schneider | iC60N 16A 10kA 1P | A9F74116 | Rp 119.450 |
MCB Schneider | iC60N 20A 10kA 1P | A9F74120 | Rp 119.450 |
MCB Schneider | iC60N 25A 10kA 1P | A9F74125 | Rp 125.450 |
MCB Schneider | iC60N 32A 10kA 1P | A9F74132 | Rp 143.450 |
MCB Schneider | iC60N 40A 10kA 1P | A9F74140 | Rp 148.450 |
MCB Schneider | iC60N 50A 10kA 1P | A9F74150 | Rp 202.450 |
MCB Schneider | iC60N 63A 10kA 1P | A9F74163 | Rp 237.450 |
MCB Schneider | iC60N 1A 10kA 2P | A9F74201 | Rp 361.450 |
MCB Schneider | iC60N 2A 10kA 2P | A9F74202 | Rp 361.450 |
MCB Schneider | iC60N 3A 10kA 2P | A9F74203 | Rp 361.450 |
MCB Schneider | iC60N 4A 10kA 2P | A9F74204 | Rp 361.450 |
MCB Schneider | iC60N 6A 10kA 2P | A9F74206 | Rp 301.450 |
MCB Schneider | iC60N 10A 10kA 2P | A9F74210 | Rp 301.450 |
MCB Schneider | iC60N 16A 10kA 2P | A9F74216 | Rp 301.450 |
MCB Schneider | iC60N 20A 10kA 2P | A9F74220 | Rp 301.450 |
MCB Schneider | iC60N 25A 10kA 2P | A9F74225 | Rp 374.450 |
MCB Schneider | iC60N 32A 10kA 2P | A9F74232 | Rp 403.450 |
MCB Schneider | iC60N 40A 10kA 2P | A9F74240 | Rp 421.450 |
MCB Schneider | iC60N 50A 10kA 2P | A9F74250 | Rp 458.450 |
MCB Schneider | iC60N 63A 10kA 2P | A9F74263 | Rp 494.450 |
MCB Schneider | iC60N 1A 10kA 3P | A9F74301 | Rp 539.450 |
MCB Schneider | iC60N 2A 10kA 3P | A9F74302 | Rp 539.450 |
MCB Schneider | iC60N 3A 10kA 3P | A9F74303 | Rp 539.450 |
MCB Schneider | iC60N 4A 10kA 3P | A9F74304 | Rp 539.450 |
MCB Schneider | iC60N 6A 10kA 3P | A9F74306 | Rp 458.450 |
MCB Schneider | iC60N 10A 10kA 3P | A9F74310 | Rp 458.450 |
MCB Schneider | iC60N 16A 10kA 3P | A9F74316 | Rp 458.450 |
MCB Schneider | iC60N 20A 10kA 3P | A9F74320 | Rp 458.450 |
MCB Schneider | iC60N 25A 10kA 3P | A9F74325 | Rp 493.450 |
MCB Schneider | iC60N 32A 10kA 3P | A9F74332 | Rp 525.450 |
MCB Schneider | iC60N 40A 10kA 3P | A9F74340 | Rp 536.450 |
MCB Schneider | iC60N 50A 10kA 3P | A9F74350 | Rp 750.450 |
MCB Schneider | iC60N 63A 10kA 3P | A9F74363 | Rp 911.450 |
MCB Schneider | iC60N 1A 10kA 4P | A9F74401 | Rp 636.450 |
MCB Schneider | iC60N 2A 10kA 4P | A9F74402 | Rp 636.450 |
MCB Schneider | iC60N 3A 10kA 4P | A9F74403 | Rp 636.450 |
MCB Schneider | iC60N 4A 10kA 4P | A9F74404 | Rp 636.450 |
MCB Schneider | iC60N 6A 10kA 4P | A9F74406 | Rp 568.450 |
MCB Schneider | iC60N 10A 10kA 4P | A9F74410 | Rp 568.450 |
MCB Schneider | iC60N 16A 10kA 4P | A9F74416 | Rp 568.450 |
MCB Schneider | iC60N 20A 10kA 4P | A9F74420 | Rp 568.450 |
MCB Schneider | iC60N 25A 10kA 4P | A9F74425 | Rp 623.450 |
MCB Schneider | iC60N 32A 10kA 4P | A9F74432 | Rp 749.450 |
MCB Schneider | iC60N 40A 10kA 4P | A9F74440 | Rp 759.450 |
MCB Schneider | iC60N 50A 10kA 4P | A9F74450 | Rp 821.450 |
MCB Schneider | iC60N 63A 10kA 4P | A9F74463 | Rp 995.450 |
MCB Schneider | Box Domae Transparent Door 4 Moduls | DOMH12104F | Rp 77.450 |
MCB Schneider | Box Domae Transparent Door 8 Moduls | DOMH12108F | Rp 109.450 |
MCB Schneider | Box Domae Transparent Door 12 Moduls | DOMH12112F | Rp 141.450 |
Itulah harga MCB Schneider terbaru 2022 lengkap dengan nomor model dan spesifikasinya, sebenarnya masih banyak lagi MCB Schneider yang dijual. Akan tetapi, seri diataslah yang paling sering digunakan.
2. Harga MCB Listrik Standar PIN
Type | Spesifikasi | Harga |
A9K14106 | Acti9 iK60a 1P 6A C MCB | Rp 84.400 |
A9K14110 | Acti9 iK60a 1P 10A C MCB | Rp 86.400 |
A9K14116 | Acti9 iK60a 1P 16A C MCB | Rp 88.400 |
A9K14120 | Acti9 iK60a 1P 20A C MCB | Rp 90.400 |
A9K14125 | Acti9 iK60a 1P 25A C MCB | Rp 92.400 |
A9K14132 | Acti9 iK60a 1P 32A C MCB | Rp 96.100 |
A9K14306 | Acti9 iK60a 3P 6A C MCB | Rp 381.700 |
A9K14310 | Acti9 iK60a 3P 10A C MCB | Rp 381.700 |
A9K14316 | Acti9 iK60a 3P 16A C MCB | Rp 381.700 |
A9K14320 | Acti9 iK60a 3P 20A C MCB | Rp 381.700 |
A9K14325 | Acti9 iK60a 3P 25A C MCB | Rp 403.700 |
A9K14332 | Acti9 iK60a 3P 32A C MCB | Rp 442.200 |
A9F74101 | ACTI9 IC60N 1P 1A C Curve MCB | Rp 130.950 |
A9F74102 | ACTI9 IC60N 1P 2A C Curve MCB | Rp 130.950 |
A9F74103 | ACTI9 IC60N 1P 3A C Curve MCB | Rp 130.950 |
A9F74104 | ACTI9 IC60N 1P 4A C Curve MCB | Rp 130.950 |
A9F74106 | ACTI9 IC60N 1P 6A C Curve MCB | Rp 118.100 |
A9F74110 | ACTI9 IC60N 1P 10A C Curve MCB | Rp 118.100 |
A9F74116 | ACTI9 IC60N 1P 16A C Curve MCB | Rp 118.100 |
A9F74120 | ACTI9 IC60N 1P 20A C Curve MCB | Rp 118.100 |
A9F74125 | ACTI9 IC60N 1P 25A C Curve MCB | Rp 124.850 |
A9F74132 | ACTI9 IC60N 1P 32A C Curve MCB | Rp 141.900 |
A9F74140 | ACTI9 IC60N 1P 40A C Curve MCB | Rp 147.950 |
A9F74700 | ACTI9 IC60N 1P 50A C Curve MCB | Rp 200.750 |
A9F74163 | ACTI9 IC60N 1P 63A C Curve MCB | Rp 236.500 |
A9F74201 | ACTI9 IC60N 2P 1A C Curve MCB | Rp 361.950 |
A9F74202 | ACTI9 IC60N 2P 2A C Curve MCB | Rp 361.950 |
A9F74203 | ACTI9 IC60N 2P 3A C Curve MCB | Rp 361.950 |
A9F74204 | ACTI9 IC60N 2P 4A C Curve MCB | Rp 361.950 |
A9F74206 | ACTI9 IC60N 2P 6A C Curve MCB | Rp 301.400 |
A9F74210 | ACTI9 IC60N 2P 10A C Curve MCB | Rp 301.400 |
A9F74216 | ACTI9 IC60N 2P 16A C Curve MCB | Rp 301.400 |
A9F74220 | ACTI9 IC60N 2P 20A C Curve MCB | Rp 301.400 |
A9F74225 | ACTI9 IC60N 2P 25A C Curve MCB | Rp 374.650 |
A9F74232 | ACTI9 IC60N 2P 32A C Curve MCB | Rp 403.700 |
A9F74240 | ACTI9 IC60N 2P 40A C Curve MCB | Rp 421.300 |
A9F74250 | ACTI9 IC60N 2P 50A C Curve MCB | Rp 458.700 |
A9F74263 | ACTI9 IC60N 2P 63A C Curve MCB | Rp 493.900 |
A9F74301 | ACTI9 IC60N 3P 1A C Curve MCB | Rp 538.450 |
A9F74302 | ACTI9 IC60N 3P 2A C Curve MCB | Rp 538.450 |
A9F74303 | ACTI9 IC60N 3P 3A C Curve MCB | Rp 538.450 |
A9F74304 | ACTI9 IC60N 3P 4A C Curve MCB | Rp 538.450 |
A9F74306 | ACTI9 IC60N 3P 6A C Curve MCB | Rp 458.700 |
A9F74310 | ACTI9 IC60N 3P 10A C Curve MCB | Rp 458.700 |
A9F74316 | ACTI9 IC60N 3P 16A C Curve MCB | Rp 458.700 |
A9F74320 | ACTI9 IC60N 3P 20A C Curve MCB | Rp 458.700 |
A9F74325 | ACTI9 IC60N 3P 25A C Curve MCB | Rp 492.250 |
A9F74332 | ACTI9 IC60N 3P 32A C Curve MCB | Rp 499.400 |
A9F74340 | ACTI9 IC60N 3P 40A C Curve MCB | Rp 535.700 |
A9F74950 | ACTI9 IC60N 3P 50A C Curve MCB | Rp 749.650 |
A9F74363 | ACTI9 IC60N 3P 63A C Curve MCB | Rp 911.950 |
A9F74401 | ACTI9 IC60N 4P 1A C Curve MCB | Rp 635.100 |
A9F74402 | ACTI9 IC60N 4P 2A C Curve MCB | Rp 635.100 |
A9F74403 | ACTI9 IC60N 4P 3A C Curve MCB | Rp 635.100 |
A9F74404 | ACTI9 IC60N 4P 4A C Curve MCB | Rp 635.100 |
A9F74406 | ACTI9 IC60N 4P 6A C Curve MCB | Rp 568.700 |
A9F74410 | ACTI9 IC60N 4P 10A C Curve MCB | Rp 568.700 |
A9F74416 | ACTI9 IC60N 4P 16A C Curve MCB | Rp 568.700 |
A9F74420 | ACTI9 IC60N 4P 20A C Curve MCB | Rp 568.700 |
A9F74425 | ACTI9 IC60N 4P 25A C Curve MCB | Rp 623.700 |
A9F74432 | ACTI9 IC60N 4P 32A C Curve MCB | Rp 748.550 |
A9F74440 | ACTI9 IC60N 4P 40A C Curve MCB | Rp 758.450 |
A9F74450 | ACTI9 IC60N 4P 50A C Curve MCB | Rp 1.115.400 |
A9F74463 | ACTI9 IC60N 4P 63A C Curve MCB | Rp 1.290.300 |
Harga di atas yang menjadi patokan paling umum dari MCB listrik standard PIN, tentu saja harga tersebut disesuaikan dengan jenis dan kapasitas tegangan yang dapat ditampung.
Gambar MCB
Berikut ini adalah gambar MCB.
Info Elektronika Lainnya | |
Gerbang Logika | Rumus Slovin |
Skala Likert | Rangkaian Seri |
Kesimpulannya, Pengertian MCB adalah komponen kelistrikan yang bertugas untuk memutus aliran listrik ketika terjadi arus berlebih ataupun korsleting.
Peralatan MCB (Miniature Circuit Breaker) memang sangatlah penting sebagai penghubung dan pemutus aliran listrik. Hal ini karena alat inilah yang digunakan untuk memproteksi sistem kelistrikan, terutama saat terjadi overheat, overload, ataupun korsleting.
Referensi:
- https://www.nesabamedia.com/pengertian-mcb/
- https://wikielektronika.com/mcb-listrik/
- https://teknikelektronika.com/pengertian-mcb-miniature-circuit-breaker-prinsip-kerja-mcb/
- https://www.kelasplc.com/apa-itu-mcb-listrik/
- https://caramesin.com/mcb-adalah/
- https://www.webstudi.site/2019/10/miniature-circuit-breaker-mcb-adalah.html
- https://sinaupedia.com/pengertian-mcb/