Fungsi Neraca Analitik – Apakah kamu pernah mendengar tentang neraca analitik? Jika belum, memang wajar, karena neraca analitik tidak bisa kamu lihat di sembarang tempat. Neraca analitik adalah neraca yang digunakan sebagai alat ukur massa zat, baik zat padat, cair, bubuk, hingga zat granular berukuran kecil.
Bagi orang awam, pasti kurang familiar dengan neraca analitik, namun laboran maupun mahasiswa farmasi hingga anak IPA pasti tahu tentang neraca analitik, karena neraca ini digunakan untuk mengukur massa benda yang berukuran sangat kecil.
Buat kamu yang sedang mencari informasi tentang neraca analitik, kamu berada di tempat yang tepat. Pada artikel kali ini, ilmuelektro.id akan membahas tentang pengertian neraca analitik, fungsi neraca analitik, prinsip kerja, Jenis-jenis neraca analitik, kelebihan dan kekurangan neraca analitik, dan cara menggunakan neraca analitik.
Pengertian Neraca Analitik
Jadi, apa yang dimaksud dengan neraca analitik? Neraca analitik adalah alat ukur yang digunakan untuk menentukan massa benda zat, entah zat padat, cair, bubuk, hingga zat granular yang berukuran sangat kecil.
Biasanya, neraca analitik digunakan untuk mengukur zat dalam bidang analisis kimia kuantitatif. Neraca analitik ini memiliki rentang ukuran sub miligram, dengan akurasi dan ketelitian yang mencapai 0,0001 hingga 0,00001.
Neraca analitik dirancang secara khusus agar memiliki sensitivitas yang tinggi dalam mengukur massa suatu zat atau benda, dan neraca ini dibekali dengan pelindung draf atau ruang penimbang kedap udara. Hal ini membuat sampel dapat diukur secara akurat, karena tidak terpengaruh arus udara dan getaran dari luar.
Biasanya, neraca analitik digunakan untuk mengukur massa zat di laboratorium. Intinya, penggunaan neraca ini sangat khusus, terutama pada bidang edukasi, sains, industri, dan semacamnya. Tidak heran, karena tingkat akurasinya yang tinggi yaitu mencapai sub miligram.
Faktor yang Mempengaruhi Neraca Analitik
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi akurasi neraca analitik, yaitu:
- Percepatan gravitasi
- Suhu
- Kelembapan
- Arus udara
- Listrik statis
Gambar Neraca Analitik
Jika kamu penasaran dengan gambar neraca analitik, kamu bisa mengeceknya sendiri pada gambar di atas. Di atas adalah gambar neraca analitik digital, yaitu neraca analitik yang mudah digunakan karena hasilnya akan muncul secara otomatis.
Berbeda dengan versi digital, neraca analitik analog lebih sulit digunakan. Maksudnya, kamu harus menggeser anak timbangan hingga menemukan keseimbangan antara massa zat yang diukur dan media penimbangnya.
Selain tahu cara menggunakannya, kamu pun harus tahu cara membaca hasil timbangan neraca analitik. Membaca versi digital lebih mudah dari analog, karena angkanya akan langsung tertera di monitor, sedangkan membaca hasil pengukuran versi analog harus dengan menambahkan hasil di setiap skala.
Baca Juga : Fungsi Mikrometer Sekrup
Fungsi Neraca Analitik
Meskipun memiliki banyak fungsi, namun fungsi utama dari neraca analitik adalah untuk mengukur massa suatu zat, entah zat cair maupun padat.
Kemampuan pengukuran yang bisa dilakukan oleh neraca analitik ini sangat luar biasa karena bisa mengukur zat yang sangat kecil. Jadi tidak heran, jika neraca analitik ini sering digunakan pada laboratorium dan industri farmasi untuk mengukur massa suatu zat.
Hebatnya lagi, tingkat ketelitian pengukuran neraca analitik sangat tinggi, bahkan bisa mencapai 0.0001 gram. Berkat perkembangan teknologi juga, neraca analitik semakin ditingkatkan terutama fitur-fiturnya.
Sekarang, neraca analitik tidak hanya bisa mengukur massa zat saja, namun juga persentase dengan zat lainnya.
Jadi, berikut ini adalah fungsi neraca analitik:
- Alat yang dipakai untuk mengukur massa suatu zat, baik zat padat maupun cair ini oleh kebanyakan peneliti digunakan untuk mengukur massa zat dengan ketelitian yang sangat tinggi.
- Neraca analitik mempunyai tingkat ketelitian yang bisa mencapai 0,0001 gram. Bahkan, sejumlah neraca analitik mempunyai fungsi yang sudah sangat lengkap.
- Di samping menghitung massa suatu zat, ada beberapa neraca analitik yang juga berfungsi membuat persentase massa zat terhadap zat lainnya.
Bagian-bagian Neraca Analitik
Selain pengertian neraca analitik, kamu juga harus tahu bagian-bagian dari neraca tersebut agar tahu fungsinya dan bisa menggunakannya dengan benar. Setidaknya, ada 6 bagian penting yang dimiliki oleh neraca analitik, yaitu:
1. Balance Plate
Setiap neraca analitik memiliki balance plate atau piringan timbangan. Bagian neraca analitik ini sangat penting karena berfungsi untuk meletakkan zat atau benda yang akan diukur dengan neraca tersebut. Pada neraca analitik digital, piringan timbangan ini berada di tengah-tengah neraca.
Jika kamu selesai menggunakan neraca analitik, pastikan untuk membersihkan piringan timbangannya terlebih dahulu. Kamu bisa menggunakan kuas atau tisu untuk membersihkannya hingga tidak tersisa zat atau benda yang diukur sebelumnya.
2. Weight
Selanjutnya ada weight atau anak timbangan. Bagian ini memiliki fungsi yang sangat penting, karena digunakan untuk kalibrasi neraca analitik. Kalibrasi neraca ini sangat penting, untuk memastikan hasilnya selalu akurat dan teliti.
3. Waterpass
Berikutnya ada waterpass, bagian neraca analitik yang berfungsi untuk mengecek apakah isi dari piringan timbangan sudah stabil atau belum. Selain itu, bagian ini juga bisa digunakan untuk memposisikan ulang piringan timbangan.
4. Power Button
Bagian neraca analitik berikutnya adalah power button atau tombol daya yang berfungsi sebagai saklar untuk menghidupkan dan mematikan neraca analitik. Layaknya saklar lampu, kamu bisa menggunakan tombol power ini untuk menghidupkan dan mematikan neraca analitik.
Bedanya, setelah dihidupkan, neraca analitik tidak bisa langsung kamu gunakan. Setidaknya, kamu harus menunggu selama 10-15 menit sebelum menggunakan neraca ini. Gunanya adalah agar hasil pengukuran massa zat atau benda lebih akurat.
5. Tombol Re-zero atau Tare
Berikutnya ada tombol re-zero atau tare yang berfungsi untuk mengatur keseimbangan neraca analitik agar kembali ke posisi 0 alias netral. Disarankan untuk tidak terlalu sering menggunakan tombol ini agar neraca analitik tetap bisa menghasilkan pengukuran yang akurat.
6. Tombol Mode
Terakhir ada tombol mode yang bisa kamu gunakan untuk mengatur sistem konversi yang digunakan saat mengukur massa zat atau benda. Dengan tombol ini, kamu bebas memilih sistem konversi yang ingin digunakan, tentunya disesuaikan dengan kebutuhan.
Neraca analitik terdiri dari beberapa bagian seperti yang sudah dijelaskan. Bagian-bagian dari neraca analitik adalah balance plate, weight, waterpass, tombol daya, tare, dan tombol mode.
Baca Juga : Cara Menggunakan Jangka Sorong
Jenis-jenis Neraca Analitik
Ada dua jenis neraca analitik yang sering digunakan selama ini yaitu neraca analitik digital dan neraca analitik analog. Cek penjelasan masing-masing jenisnya di bawah ini:
1. Neraca Analitik Analog
Neraca analitik analog adalah neraca yang cara penggunaannya masih manual. Caranya menggunakannya adalah dengan menggeser slide yang ada, sampai ditemukan titik keseimbangan antara massa zat/benda yang diukur dan media pengukurannya.
2. Neraca Analitik Digital
Neraca analitik digital adalah neraca yang semua proses penghitungannya dilakukan secara otomatis. Jadi setelah zat atau benda diletakkan di piringan timbangan, hasilnya akan langsung muncul di monitor pada neraca analitik tersebut.
Saat ini, neraca analitik digital lebih sering digunakan dibandingkan dengan neraca analitik analog, karena versi digital lebih praktis dan memiliki beberapa fitur seperti:
- Electromagnetic force restoration merupakan fitur neraca analitik berbasis coil magnetic permanen untuk tingkat akurasi pengukuran yang tinggi.
- Internal Database Storing sistem, dimana data pengukuran hasil timbang tersimpan dalam database.
- Touch Screen Display untuk mempermudah penggunaan user interface.
- Waterpass untuk memastikan neraca analitik dalam posisi yang benar.
- RS232 Data Interface untuk menghubungkan neraca analitik dengan komputer atau printer
Prinsip Kerja Neraca Analitik
Sudah tahu jenis neraca analitik, lalu bagaimana prinsip kerja dari neraca ini? Untuk memahami cara kerja neraca analitik, kamu bisa mempelajari poin-poinnya di bawah ini:
- Pertama, zat atau benda yang akan ditimbang diletakkan di piringan timbangan neraca analitik.
- Selanjutnya gaya beban akan dikirimkan ke sel beban neraca, sehingga sel beban akan melengkung ke bawah.
- Gaya beban tersebut akan menyebabkan deformasi pada pengukur regangan, di mana di dalamnya ada trek logam yang terhubung ke papan sirkuit.
- Setelah diberi tegangan, papan sirkuit tersebut akan mengembang.
- Selanjutnya strain gauge akan mengubah deformasi menjadi sinyal listrik.
- Terakhir, sinyal listrik tersebut akan ditransmisikan lewat transduser dan microchip, yang selanjutnya menerjemahkan data dari skala dan nomor massa objek.
- Selesai, ukuran massa zat atau benda tersebut akan ditampilkan di monitor neraca analitik.
Cara Kalibrasi Neraca Analitik
Sebelum menggunakan neraca analitik, disarankan untuk melakukan kalibrasi terlebih dahulu. Hal ini penting untuk dilakukan agar hasil pengukuran bisa akurat. Berikut cara melakukan kalibrasi neraca analitik:
- Pertama, periksa keseimbangan di level indikator. Jika gelembung tidak berada di tengah, kamu bisa memutar kaki hingga gelembung tersebut pindah ke tengah lingkaran dalam.
- Lalu periksa apakah neraca analitik dihidupkan atau pintu tertutup, caranya dengan tekan tombol tare dan tunggu selama 5-10 detik, tepatnya sampai * muncul di sudut kiri/kanan atas layar dan massa menunjukkan 0,0000 gram.
- Selanjutnya buka pintu neraca analitik, dan letakkan wadah lain di piringan timbangan, bisa pinset atau sejenisnya.
- Selanjutnya tutup pintu neraca analitik dan tunggu hingga tampilan digital stabil (*).
- Jika sudah, keluarkan wadah dari timbangan, dan tambahkan zat yang akan ditimbang.
- Selanjutnya tempatkan wadah kembali dan tunggu hingga 5-10 detik agar nilai massa yang diukur rata.
- Selesai, jika pembacaan massa tidak stabil, bisa disebabkan oleh listrik statis dan masalah lainnya.
Baca juga: Pengertian Termokopel
Cara Menggunakan Neraca Analitik
Selain pengertian dan cara kalibrasinya, kamu juga harus tahu bagaimana cara menggunakan timbangan tersebut. Mengetahui standar prosedur penggunaan neraca analitik sangat penting, agar kamu bisa menggunakan timbangannya dengan benar dan mendapatkan hasil yang akurat.
1. Posisikan Neraca dengan Benar
Sebelum menggunakan neraca analitik, pastikan kamu meletakkan neraca tersebut pada bidang datar, misalnya saja meja. Kamu bisa baca buku manual untuk tahu lebih lengkap bagaimana cara memposisikan neraca analitik dengan benar.
2. Posisikan dengan Benar
Selain memposisikannya pada bidang datar dan sejajar, pastikan kamu meletakkan neraca ini di tempat yang bebas dari hembusan angin dan panas yang berlebih. Pasalnya, hal tersebut bisa mempengaruhi hasil timbangan massa zat atau benda.
3. Lakukan Kalibrasi
Selanjutnya lakukan kalibrasi, dengan memposisikan neraca sampai di titik keseimbangan (titik nol). Jika tidak dilakukan kalibrasi sebelumnya, maka proses perhitungan tidak akan sesuai dengan massa zat/benda yang diukur.
4. Lakukan Perhitungan
Jika sudah, sekarang saatnya meletakkan zat atau benda yang akan diukur ke piringan timbangan. Lakukan pengukuran sesuai dengan instruksi yang ada di buku manual. Pastikan untuk menjauhkan dari medan magnet karena bisa mempengaruhi hasil pengukuran.
5. Membaca Neraca Analitik
Cara membaca hasil pengukuran neraca analitik mudah, kamu tinggal membaca hasilnya di monitor untuk versi digital. Jika kamu masih menggunakan neraca analitik analog, bisa mencatat hasilnya dengan melihat skala lengan pada neraca tersebut.
6. Rapikan dan Bersihkan Neraca
Terakhir, jika kamu sudah mendapatkan hasil pengukurannya, bersihkan neraca analitik yang sudah dipakai. Apalagi jika kamu tidak segera menggunakan neraca analitik dalam waktu dekat.
Tips Penggunaan Neraca Analitik Agar Awet
Agar awet ketika menggunakan neraca analitik, kamu bisa mengikuti tips di bawah ini:
- Letakkan neraca analitik pada bidang datar.
- Jangan menjatuhkan material ekstrem di timbangan neraca analitik.
- Jangan menempatkan bahan kimia yang berbahaya secara langsung di neraca analitik.
- Jika suhu zat masih ekstrem, tunggu sampai suhunya normal.
- Jangan memindahkan dan menggeser neraca analitik terlalu sering.
Kelebihan dan Kekurangan Neraca Analitik
Dibalik kelebihannya yang banyak, ternyata neraca analitik juga memiliki kekurangan. Di bawah ini bisa kamu cek kelebihan dan kekurangan dari neraca analitik:
Kelebihan Neraca Neraca Analitik
Beberapa kelebihan neraca analitik digital dibandingkan dengan timbangan biasa pada umumnya adalah :
- Memiliki tingkat ketelitian dan akurasi yang tinggi, bisa mencapai 0,0001 gram.
- Sudah dilengkapi dengan fitur internal calibration untuk kalibrasi sendiri.
- Mudah, praktis dan efektif digunakan.
Kekurangan Neraca Analitik
Beberapa kekurangan neraca analitik digital dibandingkan dengan timbangan biasa pada umumnya adalah :
- Membutuhkan tenaga listrik untuk mengoperasikannya.
- Harga relatif lebih mahal.
- Memiliki batas maksimal, tidak bisa menimbang sesuatu di luar berat yang disarankan.
- Rawan terkena hembusan angin dan panas, jadi harus diletakkan di tempat yang benar.
Materi Pembelajaran Lainnya : | |
Fungsi Neraca Pegas | Fungsi Neraca Ohaus |
Alat Ukur Waktu | Alat Ukur Panjang |
Kesimpulannya, neraca analitik adalah neraca yang berfungsi untuk mengukur massa zat atau benda yang sangat kecil. Neraca ini memiliki tingkat akurasi yang tinggi, bisa mencapai 0,0001 gram. Neraca analitik cukup mudah digunakan, apalagi sudah ada versi digital dengan fitur lengkap.
Namun, harganya juga mahal, pun dengan biaya reparasinya jika terjadi kerusakan. Tidak semua orang membutuhkan neraca ini. Hal tersebut yang menjadikan alat ini memiliki harga yang terbilang mahal. Selain itu, neraca ini juga perlu ditempatkan secara baik dan benar.
Referensi:
- https://id.wikipedia.org/wiki/Neraca_analitik
- https://stellamariscollege.org/neraca-analitik
- https://andarupm.co.id/pengertian-neraca-analitik/
- https://wikielektronika.com/neraca-analitik/
- https://ngertiaja.com/fungsi-neraca-analitik/